Dika masih saja terlihat ngambek pada Leony. Namun, wanita itu hanya membiarkan saja sambil terus tertawa. Leony tertawa seperti ini karena terus menatap ekspresi pria itu.
"Kamu tahu gak? Bibir kamu tuh sekarang udah jadi kayak bebek. Manyun aja terus bawaannya." Leony menjentikkan jarinya ke bibir Dika.
"Kamu sih!"
"Lah, kok aku sih, Dik? Emang bener kan, kamu tuh lucu. Selalu menghibur aku terus sampai bikin ketawa."
"Makanya, kasih aku hadiah kek. Dicium-cium gitu ...."
"Hmm, mulai deh!" ucap Leony sambil melipat kedua tangan di dadanya.
Dika hanya terkekeh pelan saat mendengar balasan Leony. Ia sedari tadi tak merajuk sama sekali, hanya ingin membuat wanita itu perhatian padanya saja.
"Yang, cium aku dong!" Dika meminta sebuah kecupan manis pada Leony. Namun, wanita itu menolak keinginannya tersebut.
"Gak, Dik! Jangan kamu kayak gitu lagi ya."
"Emangnya kenapa, Ony?" tanya Dika.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com