"Kamu ngambek beneran ya, Ony?" tanya Dika ke arah sang kekasih.
Leony pun memberikan tatapan tajam pada Dika. Ia mendelik dan terus menatap pada sang kekasih sambil bersedekap.
"Terus, kamu lihat aku lagi ngapain?" jawab Leony dengan sedikit ketus.
Alhasil, Dika pun berusaha untuk membujuk Leony agar berhenti merajuk padanya. Kalau sudah merajuk seperti ini, Dika jadi pusing sendiri harus melakukan apa lagi.
"Duh, yang. Aku kan tadi bercanda aja sama kamu. Gak beneran kok."
"Tapi, hidungku sakit banget gara-gara kamu cubit! Hidungku sampai merah kayak gini, terus panas. Kamu gak lihat nih?" Leony menunjuk ke arah hidungnya sendiri.
Dika tampak merasa ketakutan dan malah merasa menyesal, terus meminta maaf pada Leony. Berulang kali, permintaan maaf itu terucap dari mulutnya.
"Maafin aku ya, sayang. Aku padahal cuma pengen bercanda aja sama kamu, gak lebih," ujar Dika.
Leony masih terdiam dan terus merajuk padanya. Wanita itu seolah tak ingin mendengar apa pun lagi sekarang.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com