"Kenapa sih pakai acara kunci pintu segala?"
Dika terdengar menggerutu pada Mira. Wanita itu sudah kembali lagi ke dalam kamar. Setelah mengusir Arif pergi, ia langsung ke sini.
"Maaf ya, Sayang. Aku takut kamu bakalan lari dari aku gitu aja. Kan kamu nakal," ucap Mira.
"Lebay!"
Dika bangkit dari ranjang dan ingin ke luar. Namun, ia dihalangi oleh Mira. Wanita itu memeluk tubuhnya serta tangan Mira bergerayang ke bagian dada bidangnya. Dika merasa risih harus diperlakukan seperti ini.
"Mau apa kamu?" tanya Dika.
"Aku mau manja-manjaan sama kamu di sini, Sayang. Baru ditinggal bentar aja, aku udah kangen sama kamu loh." Mira mengedipkan sebelah mata dan berlagak manja pada Dika.
"Apa sih kamu ini? Aku mau ke luar dari sini."
Mira lekas menangkap tangan Dika dan berucap, "kamu gak bisa nolak keinginan aku, Dik. Kamu lupa ya, aku bisa melakukan sesuatu yang aku mau, termasuk membeberkan hal ini ke ibu kamu."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com