webnovel

Sexy man in the hot spring

Warning!! berisikan Adult romance banyak adegan dewasa dan kekerasan

NvigirlFanaticzz · LGBT+
Pas assez d’évaluations
23 Chs

part 15

Saat ini jimin sudah di rumah beberapa waktu yang lalu dokter sudah memberi ijin pada jimin untuk pulang dan akan menjalani cek up satu minggu sekali untuk memastikan lukanya sudah membaik.

Sekarang jimin berada di rumah neneknya bersama jungkook. Nenek jimin masih tidak tahu perihal jimin masuk rumah sakit. Mereka hanya bisa beralasan bahwa jimin hanya sakit biasa dan nenek yonhwa pun percaya.

"Jimin-ah besok aku akan pulang ke korea hanya dua hari dan aku akan kembali secepatnya."

"Ne, pergilah kook, aku akan baik-baik saja tak perlu khawatir." Ucap jimin sambil mengusap pipi jungkook lembut.

"Tapi, rasanya aku tak ingin meninggalkanmu jimin."

"Tenang saja kook aku tidak apa-apa. Ada nenek, ayah dan ibu. Jangan khawatir ne.."

"Hah... Ne.. Ne..."

Dan hari itu jimin dan jungkook menghabiskan waktunya bersama. Dan malam pun tiba jungkook yang akan kembali ke penginapan si tahan oleh jimin.

"Menginap lah kook. Aku masih ingin bersama mu. Ku mohon.." Rayu jimin dengan puppy eyes nya dan jungkook pun akhirnya menganggukkan kepalanya.

"Baik lah aku akan menginap." Jimin pun senang mendengar kekasihnya yang akan menemaninya seharian ini.

Waktu menunjukkan pukul 7 malam jungkook akan kembali ke penginapan karena akan mengemasi barangnya. Saat ini jimin dan jungkook berada di luar gerbang rumah nenek jimin.

"Sayang, jaga dirimu ne.. Aku akan segera kembali."

"Ne kook, aku akan menunggu." Jimin pun tersenyum manis pada jungkook.

"Aku pergi dulu" Sebelum pergi Jungkook mengecup kening jimin dan turun ke bibirnya tanpa lumatan kemudian meninggalkan jimin yang masih tersenyum menatapnya.

Setelah jungkook menghilang dari pandangannya, jimin pun kembali masuk ke dalam. Namun saat berbalik dan akan meraih pintu gerbang seseorang memukul leher belakang jimin dengan keras membuat jimin jatuh tak sadarkan diri. Orang itu pun membawa jimin masuk ke dalam mobilnya dan membawanya pergi dari sana.

***

"Bibi, istirahatlah kau pasti lelah." Ucap taehyung pada ibu jimin.

"Tidak tae tenang saja bibi akan membantu kalian membersihkan tempat ini." Ucap baekhyun pada taehyung.

"Hah.. Baiklah terserah bibi saja." Ucap taehyung pasrah. Saat mereka membersihkan restoran itu seseorang masuk ke dalam.

"Maaf kami sudah tutup, kembali saja besok." Ucap taehyung tanpa melihat siapa yang datang.

"Benarkah? Sayang sekali saat ininaku ingin bertemu seseorang." Ucap seorang pria berkulit pucat yang baru saja datang.

'𝘌𝘩? 𝘚𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘯𝘢𝘭 𝘴𝘶𝘢𝘳𝘢 𝘪𝘵𝘶.' batin taehyung.

Taehyung pun menoleh pada orang itu dan betapa terkejutnya dia.

"Yoongi!!" Taehyung pun berlari ke arah orang yang yang di panggil yoongi dan memeluknya.

"Tae.. Apa kabar?"

"Aku baik yoon, kau sendiri bagaimana bisa berada di sini?"

"Tentu saja aku merindukanmu tae."

"Oh ya yoon kenalkan ini bibiku Park Baekhyun."

"Hay yoongi apa kau kekasih taehyung?" Yoongi terlihat merona.

"B-bukan nyonya, saya sahabat taehyung."

"Eh? Benarkah biasanya sahabat bisa jadi cinta loh.." Goda baekhyun pada yoongi dan taehyung. Yoongi tersenyum kecut mendengar ucapan baekhyun.

'Inginnya seperti itu nyonya tapi sayangnya taehyung hanya menganggap ku sebatas sahabatnya.'  batin yoongi

"Tidak bibi, dia sahabatku" Ucap taehyung

"Ya baiklah, kau temani yoongi saja biar bibi dan yang lain melanjutkan bersih-bersihnya."

"Tidak perlu nyonya aku akan membantu agar cepat selesai."

"Wah benarkah? Terima kasih kalau begitu. Kita lanjutkan sekarang ne.." Mereka pun akhirnya membersihkan restoran itu sampai tepat pukul 9 malam mereka pun selesai.

***

"Kook, kau jadi hari ini kembali ke korea?"

Ucap hoseok pada jungkook saat melihatnya yang membuka pintu kamarnya.

"Ne hyung, dengan penerbangan pagi." Jungkook masuk ke kamarnya dan ikuti oleh hoseok.

"Bagaimana keadaan jimin?"

"Dia sudah lebih baik hyung sudah bisa aku tinggal. Aku juga pulang tidak lama secepatnya aku akan kembali ke sini."

"Baiklah kalau begitu. Ah... Kook aku akan merindukanmu!" Hoseok pun memeluk jungkook dengan berpura-pura menangis.

"Aish.. Hyung jangan bertingkah menjijikan."

"Hey, aku hanya berekspresi!"

"Tapi, ekspresimu itu menggelikan.." Ucap jungkook sambil bergidik ngeri.

"Yak! Kau!" Jungkook pun mulai mengemasi barang-barang nya dengan bantuan hoseok memasukkan ke dalam koper besar berwarna hitam miliknya.

"Hyung, saat aku pergi aku minta tolong awasi jimin untuk ku. Aku takut kejadian satu minggu yang lali terulang lagi." Ucap jungkook dengan menatap serius pada hoseok.

"Iya kook aku akan menjaganya. Jadi cepatlah kembali."

"Ne hyung."

***

Pukul 10.00pm Taehyung dan ke dua orang tua jimin sudah pulang ke rumah dan sekarang mereka berada di ruang keluarga.

"Ibu dimana jimin?" Tanya Chanyeol pada ibunya Park yonhwa.

"Eh? Bukan kah tadi pergi dengan jungkook?" Jawab nenek yonhwa.

"Tidak bu, saat aku masih di penginapan aku hanya bertemu jungkook, dia hanya sendiri."

"Nenek, apa di kamarnya tidak ada?" Tanya taehyung pada neneknya.

"Tidak ada tae, nenek sudah memeriksanya." Kini semua orang Dirumah itu pun resah atas tidak adanya jimin di rumah itu.

"Paman hubungi jungkook tanyakan keberadaan jimin." Ucap taehyung.

Chanyeol pun bangkit dari duduknya dan mengambil ponselnya yang berada di kamarnya. Setelahnya chanyeol pun menghubungi jungkook.

"Yoboseo."

"Jungkook kau dimana sekarang?"

"Aku di penginapan paman. Ada apa?"

"Apa jimin bersamamu?"

"Tidak paman, jimin berada di rumah. Apa sesuatu terjadi paman?"

"Jungkook, jimin menghilang, kami tidak tahu dia kemana."

"Paman tenanglah aku akan ke sana sekarang."

Panggilan itu di putus oleh jungkook. Jungkook bingung dan merasa bersalah. Dia berlari keluar dari penginapan menuju keluar memanggil taxi untuk ke tempat kediaman park.

"Ya tuhan! Seharusnya aku tadi tak meninggalkannya sendiri. Aish.. Kau bodoh jungkook.. Kau bodoh!" Jungkook mengusap wajahnya kasar dia menyalahkan dirinya sendiri karena kebodohan yang membuat jimin dalam bahaya.

Tak berapa lama terlihat sebuah taxi mendekat ke arahnya. Jungkook pun menghentikannya dan segera masuk ke dalam taxi.

Tak berapa lama jungkook sampai di kediaman keluarga Park. Setelah membayar taxi itu jungkook bergegas masuk ke rumah itu.

"Paman apa yang terjadi?" Jungkook tiba di sana disambut isak tangis dari ibu jimin dan neneknya.

"Jimin menghilang jungkook kami tak tahu harus bagaimana."

"Sudah melapor ke polisi?"

"Sudah, namun mereka meminta untuk menunggu lebih dulu karena jimin masih menghilang beberapa jam lalu. Aku juga sudah meminta orang-orang ku untuk menyebar mencari jimin"

"Aku akan mencarinya. Aku akan menghubungi ayah untuk mengirim anak buahnya untuk ikut mencari jimin."

"Terima kasih jungkook."

"Ne paman, bagaimana pun caranya aku harus menemukannya."

'𝘈𝘬𝘶 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘢𝘳𝘪 𝘵𝘢𝘩𝘶, 𝘴𝘪𝘢𝘱𝘢 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳𝘯𝘺𝘢 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘦𝘭𝘢𝘬𝘢𝘪 𝘫𝘪𝘮𝘪𝘯. 𝘋𝘢𝘯 𝘢𝘱𝘢 𝘮𝘰𝘵𝘪𝘧𝘯𝘺𝘢?'

𝙏𝘽𝘾