Feng Ci masuk dan melihat Wang Wei yang sedang berbicara dengan Feng Cang. Hatinya sedikit lega saat dia melihat pria itu masih hidup meskipun tubuhnya tidak terlihat dalam kondisi baik.
"Kamu bilang kamu selalu melakukan perhitungan setiap akan melakukan sesuatu," ucap Feng Cang dengan nada yang dipenuhi keluhan.
"Ya," jawab Wang Wei. "Tapi aku tidak pernah mengatakan kalau aku pandai matematika."
Feng Cang: "..."
Feng Ci: "..."
Feng Ci baru saja merasa kasihan pada Wang Wei tapi rasa kasihan itu lenyap saat dia mendengar apa yang pria itu ucapkan, digantikan dengan kekesalan dan keinginan untuk memberinya beberapa pemukulan.
"Ah, apa yang kamu lakukan di sana? Berdiri seperti patung selamat datang," komentar Wang Wei saat melihat Feng Ci.
Pria itu jelas tidak bisa bergerak dengan bebas dan hanya bisa berbaring di ranjangnya. Tetapi, kata-katanya saja sudah sanggup membuat seseorang ingin memuntahkan darah karena marah.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com