"Selamat pagi nona Lady." sapa para guru yang berpapasan dengan Green. Green membalas dengan membungkukkan badan.
Sesampainya di kantor pribadi Ibunya, ia dicegah oleh para penjaga pintu.
"Maaf nona, tolong tunggu sebentar, karena nyonya Qirdas sedang ada rapat." ucap mereka.
"Dengan Qabil dan Habil, kan?" tebak Green.
Kedua para penjaga itu mengangguk bersamaan.
"Biarkan aku masuk." ucap Green tegas.
"Tapi nona."
"Aku ada kabar untuk nyonya Qirdas secepatnya. Ini penting!!" teriak Green diakhir kata.
Kedua penjaga itu saling berpandangan, akhirnya mereka mengizinkan Green masuk. Dengan langkah cepat ia pun berjalan menghadapi Qirdas, ibunya.
"Siapa yang menyuruhya masuk!! Penjaga!!" teriak Qirdas.
"Jika aku tidak ikut, maka serpiham itu tidak akan mau masuk ke tubuh Rival!" ucap Green.
"Apa maksud mu?" tanya Qirdas.
"Semalam aku menemukan satu serpihan, jiwa pemalu. Jika bukan aku yang mengajaknya, dia tidak akan mau."
"Pengawal, bawa Rival ke sini."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com