Green mencoba menyusun barang yang akan ia bawa dalam perjalan, tentu saja Rival yang ceria menemaninya untuk berkemas.
"Apa aku boleh ikut?" tanya Rival.
"Aku ingin, tapi nyonya Qirdas pasti tidak akan mengizinkan mu."
"Nenek itu membuat aku kesal."
"Yang kamu sebut nenek itu adalah ibu ku."
"Hah, maaf. Apa nanti aku nanti dihukum?" tanya Rival.
Green tersenyum. "Mungkin."
"Astaga, kau jahat sekali, seharusnya kau bilang tidak, lebih baik berbohong kalau kenyataannya menyedihkan."
Green tertawa. "Oke-oke."
Rival menunggu.
"Ya."
Raut wajah Rival berubah kembali.
~*~
Seluruh murid di kantin tidak berhenti memperhatikan Lyne yang selalu diikuti oleh Lisa. Itu membuat Lyne tidak nyaman.
"Ayolah Lisa berhenti mengikuti ku." ucap Lyne merasa risih.
"Kau akan pergi mencari serpihan jiwa Rival?" tanya Lisa.
"Ya? Lalu?" tanya Lyne.
"Boleh aku mengambil posisi mu, aku mohon." ucap Lisa.
"Apa? Memang kau tidak diperintah?" tanya Lyne.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com