webnovel

Secret In Love

Ada cinta dan kesakitan saat kita harus memilih hidup dengan seorang pria yang tidak kita cintai, Itu yang Reista rasakan.. Merelakan masa mudanya dengan menikahi Duda Tampan kaya Raya dari keluarga Ettrama. Seorang pria yang memiliki kekayaan di atas rata-rata... Mungkin terdengar menyenangkan bukan?. Tapi bagaimana jika ternyata hidup tidak melulu membahas kebahagiaan? Reista harus merasakan hidupnya berantakan karena masa lalu dari suaminya hadir kembali! Kegilaan yang diciptakan oleh mantan istri Ramelson Ettrama, membuat keluarga Ettrama hancur berantakan. Penculikan, kekerasan, pembunuhan!.. berkumpul jadi satu dan membuat banyak kesakitan kepada Jiwa-jiwa suci yang tidak mengerti apa apa.. Hidup Reista bahkan harus berselisih dengan Racun yang menggerogoti tubuhnya dan membuat kedua bola matanya lepas!! Apakah kesakitan akan selalu menghantui Hidup Reista? apakah cinta akan membuat Reista bertahan bersama Ramelson Ettrama? semua akan dibahas dalam Bab-Bab selanjutnya.. Jangan lupa tinggalkan Komentar positif, Berikan koin di setiap bab terkunci. hal ini akan membuat penulis menjadi lebih bersemangat lagi... [Sequel berjudul, Secret In Love: Ahli Waris] Selamat membaca dan semoga hari kalian menyenangkan!!

silvaaresta · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
430 Chs

Makan sore bersama

"Reista, bisakah aku masuk?". Chintya mengetuk pintu beberapa kali namun tak ada yang menjawab, akhirnya Chintya memberanikan diri untuk menyapa Reista yang ada didalam.

Tok..Tok....Tok...

"Reista...?".

"Reista...?". Chintya terus memanggil, apa mungkin Reista tidur? pikir Chintya.

Chintya ingin berbalik meninggalkan pintu kamar, namun tak berapa lama pintu terbuka. Chintya dapat melihat Renandra sedang mengucek matanya dan memandang ke arah Chintya.

"Ada apa Tante?". tanya Renand dengan suara serak dan masih terlihat mengantuk.

"Aku memanggil untuk mengajak kalian makan sore bersama, apa Mommy mu juga sedang tertidur?". tanya Chintya.

"Iya Tante, akan ku panggilkan sebentar". Renand masuk kembali kedalam kamar tanpa menutup pintu kamar, Chintya menunggu didepan pintu kamar. selang beberapa menit Reista keluar dari pintu kamar dan terlihat matanya sangat sayu.

"Maafkan aku menganggu waktumu, sudah saatnya makan sore". Chintya tersenyum manis memandang wajah Reista.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com