Reista berjalan ke arah Restauran Hotel, tangisnya sudah dihapus dan sekarang dirinya duduk sendirian menatap lalu lalang banyak orang yang makan malam bersama kekasih atau keluarga mereka. Spanyol tempat yang indah, tapi kenapa hati Reista tetap terasa hampa.
Reista memesan menu utama di restauran ini, lalu segelas jus lemon untuk meredakan kemarahan yang menghantui hatinya sejak tadi, Reista tidak bisa membedakan mana hal yang benar mana yang tidak.
"Kenapa kau sendirian?". tanya Samuel yang sudah duduk didepan Reista dan menopang dagunya sambil memperhatikan Reista dari dekat.
"Apa yang kau inginkan? menjauhlah dariku, aku malas berbicara denganmu atau siapapun saat ini. kau sama saja dengan mereka dan tidak ada bedanya". kata Reista yang mengalihkan matanya dari wajah Samuel, orang yang dulu begitu Reista percayai. sekarang benar benar tidak dikenal lagi.
Mungkin memang sedari awal perkenalan, Reista memang tidak pernah benar benar mengenal Samuel sama sekali.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com