"Tidak ada perceraian apapun, kau akan tetap menjadi istriku! sampai maut yang memisahkan kita! aku tidak akan membiarkan gugatan yang kau buat berhasil dipenuhi pengadilan! Dengarkan aku baik-baik Reista, saat kau sudah menikah denganku. maka hanya aku yang bisa memutuskan apakah kau bisa pergi dariku atau tidak!! saat kubilang Tidak, maka tidak!!". kata Ramel yang sudah begitu marah akibat perkataan Reista yang sudah bisa di toleransi.
"Sebenarnya apa maumu Ramel? apa keuntungan saat kau masih memiliki istri sepertiku? apa yang membuat kita harus mempertahankan pernikahan ini? anak kita sudah mati!! kau mengambilnya dariku dan kau berikan kepada Tuhan! lalu untuk apa aku hidup denganmu lagi!?Hah!! untuk apa aku menghabiskan sisa hidupku untuk menjadi istrimu! aku muak dengan semua ini". Reista melempar vas bunga yang ada disamping ke tempat dimana Ramel berdiri, Ramel bisa merasakan pecahan vas bunga itu mengenai kakinya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com