"Aku diam saja selama ini karena aku masih menghargai anak kalian! Reista! jika aku tidak memikirkan perasaan istriku! sudah lama aku membunuh kalian berdua! jika kalian kemari hanya untuk membuat masalah, lebih baik kalian pergi sekarang juga! sebelum aku benar benar membunuh kalian disini! di depan anak kalian yang sudah kalian buang begitu saja!!". Ramel berteriak, urat urat di tangannya sudah keluar dan siap memukul Tuan Wiltson yang masih saja memberikan wajah remeh pada Ramel.
"Jika aku tidak mau? aku juga sudah lama ingin membunuhmu!". Kata tuan Wiltson yang bangun dari duduknya dan menatap Ramel lekat lekat.
"Sudah Ramel.. sudah.. Dad! Mom! kalian yang kemarin membuangku! kenapa sekarang kalian datang lagi? ada apa? apakah uang memang membutakan hati kalian? menutup segala memory indah kita? apakah aku benar benar tidak sebegitu berartinya?". Reista sudah menangis, tangannya bergetar.. lemah jika sudah membahas Orangtua yang begitu Reista hormati dan sayangi sejak dulu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com