webnovel

Zora

Senin, di bulan kelima bayi perempuan itu lahir. Tuhan menitipkannya pada sebuah keluarga sederhana. Entah bagaimana suasana saat itu menyambut kelahiran bayi kecil ini. Di tengah suara rengekan bayi itu, lafal adzan terdengar mengisi sebuah ruangan kecil tempat bersalin. Ritual berlanjut layaknya menyambut kelahiran bayi pada umumnya. Tampak kerut dahi orang-orang yang sedari tadi menunggu di luar berubah menjadi senyum lebar. Ah, duhai hangatnya suasana saat itu. Zora, nama itu yang disematkan bapak ibunya.