Ramazan semakin membuka matanya lebar "Arka?" gumamnya tidak percaya. Ramazan langsung duduk, sejenak dia memejamkan matanya karena sakit kepalanya semakin menjadi-jadi karena duduk mendadak. Mata ramazan semakin melebar kaget melihat bocah kecil tampan di samping Arka. Bibir Ramazan terangkat ke atas tangannya terulur pada bocah kecil itu. Evan terlihat ragu-ragu bocah kecil itu menatap Arka.
Arka mengangguk dengan gerakan pelan Evan melangkah mendekat ke arah Ramazan.
Ramazan menunggu dengan sabar wajah pucatnya tersenyum lembut pada Evan, ketika dia memegang bocah gendut itu senyum Ramazan semakin lebar dan langsung menarik bocah itu ke dalam pelukannya. Ramazan memeluknya erat sambil menghirup bau susu yang menguar dari tubuh Evan terasa menenangkan, kulit bocah itu lembut.
… Akhirnya.. bisik Ramazan dalam hati. Andai saja Evan anaknya dan Arista alangkah indahnya itu..
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com