Arista merengut "Apanya yang asyik coba?" Arista mengendus bahunya bergantian dari bahu kanan ke bahu kiri. Memastikan bahwa tubuhnya masih wangi karena dia bertabrakan dengan berbagai orang di kereta tadi. Bau di campur aduk. Mulai bau keringat, rokok hingga berbagai macam parfum. Arista mengernyit ngeri "Sungguh ini tidak menyenangkan "Dia melotot kepada pria berambut cepak.
Pria berambut cepak itu tertawa, lelaki satu itu selalu menanggapi dengan tawa konyol "Hidup itu menyenangkan bagi mereka yang menjalani dengan ceria.."
Arista terdiam. Mencari seribu kawan itu mudah tapi mencari seorang yang bisa mengerti itu susah. Batinnya kesal.
Tepat pada saat itu ponsel pria berambut cepak berbunyi dia melihatnya, dan laki-laki itu pun semakin bersemangat "Akhirnya dia si sini juga.. di mana dia?" pria berambut cepak memanjangkan lehernya menoleh kiri kanan mencari seseorang saat dia melihat orang yang di carinya, dia pun melambaikan tangannya dengan antusias "Rama! Di sini!"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com