Malam itu Arista masuk ke kamarnya, menjatuhkan tasnya ke lantai dan langsung merebahkan diri ke atas tempat tidur, dia menggigit bibirnya dan menatap langit-langit kamarnya, dia mulai bingung dengan perasaannya, di antara menjauhi Ramazan atau memberinya kesempatan, hatinya mulai goyah. Karena perlakuan Ramazan padanya dan kehadiran sofya selalu membuatnya berpikir berlebihan.
Bagaimana pun juga hubungan mereka sudah lama berakhir, dia tidak berhak lagi untuk merasakan cemburu pada Ramazan. Laki-laki itu bebas bersama siapa pun yang di inginkannya begitu pula dengan dirinya bebas menyukai siapa pun yang dia inginkan. Tetapi kenapa pikiran itu malah membuat Arista semakin merasa lesu tidak bersemangat.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com