Arista melirik jam di pergelangan tangannya menunjukkan angka 10 siang. Dan mendesah pelan, lalu mengalihkan perhatiannya ke tumpukan buku yang baru datang dan harus di letakkan di rak. Tetapi dia merasa tidak bertenaga. Semua ini karena Ramazan dan gadis itu yang sudah mengganggu pikirannya. Padahal dia harusnya bersemangat karena nanti malam akan pergi makan malam bersama Akihiko Fujiwara.
Arista mendorong troli yang berisi buku-buku ke arah rak yang masih kosong dan mulai menyusunnya satu persatu.
Dalam hati Arista mengutuk Ramazan tanpa henti.
"Apa yang kau pikirkan! Hingga tidak fokus seperti itu, lihat buku yang kau letakkan itu terbalik.."
Arista seketika menoleh ke arah suara. Matanya melebar kaget "Rama! Sedang apa kau di sini! Lalu..?" Arista menoleh ke arah belakang Ramazan tidak ada siapa pun "Mm.. di mana dia.." tanyanya lagi kembali menatap Ramazan.
"Aku mengusirnya.." kata Ramazan singkat.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com