Ramazan mengemudikan mobilnya perlahan di jalan raya menuju rumah pamannya. Setelah menjadi pengangguran di mulai merasa bosan. Di tambah lagi, dia tidak bisa menunggu lebih lama. Dia harus melamar Arista menjadikan gadis itu miliknya seutuhnya, hingga Rey, meskipun dalam bentuk arwah tidak akan memiliki kesempatan untuk mendekatinya. Karena itu, dia butuh pekerjaan.
Ramazan terbayang wajah kesal Arista, saat dia mengabaikannya. Gadis itu benar-benar menggemaskan dan lucu. Padahal jelas kalau dia sedang menjahilinya, gadis yang tidak peka.
Ramazan membelokkan mobilnya menuju komplek perumahan milik pamannya, sudah lama sekali dia tidak pergi mengunjungi pamanya, setelah kejadian di kota Z.
"Baru saja berpisah aku sudah merindukannya.." bisik Ramazan pada diri sendiri, pandangannya jatuh pada gelang yang di pakainya di pergelangan tangannya. Menyentuhnya dengan lembut.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com