webnovel

Sebuah Kata Kerinduan

Hujan tak pernah tau untuk apa ia jatuh. Tapi air mata selalu tau untuk siapa ia jatuh. Untuk pertama kalinya dia peduli pada seseorang, untuk pertama kalinya dia jatuh cinta pada seseorang untuk pertama kalinya dia merasa kehilangan dan untuk pertama kalinya juga dia merasakan penyesalan yang tiada berakhir. Arkananta Sangkara harus kehilangan gadis yang dicintainya untuk selamanya. Menahan kesakitan setiap kerinduan menghantam hatinya. Tapi di antara sakit dan putus asa untuk merelakan hatinya kembali bergejolak penuh harapan. Pertemuan tak di sengaja dengan seorang gadis yang begitu mirip dengan gadis itu. Apakah tuhan sedang mengujinya atau sedang berbelas kasih atas segala kesakitan yang di deritanya selama ini. “Siapa kau!”. “Kau yang siapa! “Kau sangat mirip dengan seseorang yang aku kenal!”. “Hei! Pria lajang kalau kau ingin mendekati seorang gadis jangan gunakan cara kuno seperti ini! Aku tidak percaya dengan sesuatu yang serba kebetulan! Jadi pergilah jangan menghalangi jalan ku!”. Wajah, mata, bibir, bahkan suaranya sangat mirip Arka berpikir jika gadis itu bangun dari kuburnya karena tidak tahan melihatnya dengan rasa sakit menahan kerinduan. Tapi kenapa sifat mereka sangat berbeda. Siapa kau sebenarnya! Apakah itu sungguh cinta pertamanya atau hanya seseorang yang sekedar mirip saja. Jika ada kesempatan manakah yang akan Arka pilih. Melepaskan cinta pertama yang telah lama meninggal atau memulai kisah baru dengan gadis yang mirip cinta pertamanya.

Ahra_August · Urbain
Pas assez d’évaluations
430 Chs

236. Kau tidak bisa melarikan diri

Arista terbangun, badannya sangat letih dan sakit-sakitan, matanya mengerjap beberapa kali menatap sekeliling, sekilas pikiran berada di rumah membuatnya tenang seketika. Dia menghela napas lega.

Dia pun menghela napas dan berbaring menatap langit-langit kamar seketika dia tersadar. Tidak! Tunggu! Ini memang mirip dengan kamarnya waktu dia kuliah dulu, sekarang dekorasi kamarnya sudah berubah. Dia masih di culik hanya berpindah tempat saja dari ruangan sempit ke ruangan yang lebih nyaman.

Dia melihat sepiring sarapan dan segelas susu segar di atas meja, mungkin saja sarapan itu sudah dingin sekarang.

Arista teringat sesuatu kalau dia masih di culik itu artinya Dirga masih di tempat yang sama dengannya. Dia pun segera memeluk dirinya sendiri meraba-raba pakaiannya masih lengkap, gadis itu beringsut bangun dan duduk sambil bersandar di kepala ranjang.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com