"Kau ini kenapa? Dia hanya menyapa tapi kau menatapnya seperti singa kelaparan."
"Kita tidak pernah tahu, orang seperti apa yang sedang mengejar mu, selain waspada kita tidak punya pilihan lain! Mereka berada di tempat tersembunyi sedangkan kita di tempat terang, kau tentu tahu perbedaannya.."
Arista diam "Kau benar! Sudah lah ayo kita pergi ke Cinemaxx Arka sudah mengirim pesan tiketnya sudah di beli".
Ramazan mengangguk "Tidak jadi membeli sepatu?".
"Tidak! Sepatu ku sudah banyak! Aku tidak punya banyak kaki untuk memakainya.." kata Arista santai.
Alden dan Rizu yang mengikuti dari belakang menghela napas, mereka saling menatap dengan wajah kasihan.
"Apa aku harus menjadi obat nyamuk mereka?" tanya Alden pelan.
"Aku pun merasa hal yang sama!" kata Rizu, namun saat dia menatap ke arah bioskop dia melihat wajah yang tidak asing, itu adalah gadis yang selama ini dia suka, Alden yang melihat perubahan pada wajah Rizu mengangkat alis heran dan menoleh ke arah pandangan Rizu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com