Ramazan menatap kalender di dinding sambil menghitung hari, lalu perhatiannya beralih pada kakinya, sebuah ide muncul di benaknya. Dia segera menghubungi Rizu memintanya membuat surat izin cuti Rizu yang bingung pun bertanya.
"Kenapa lagi kau memintaku mengajukan cuti! Kau tidak akan membuatku terbunuh di suatu tempat tanpa ada yang tahu kan?"
Ramazan mencecak lidahnya kesal "Aku dengar alumni SMA kita mengadakan reunian, kau akan datang kan?"
"Kenapa kau menanyakan aku! Kau sendiri bagaimana? Apakah kau akan baik-baik saja di sana sudah pasti ada dia juga.."
Ramazan terdiam "Aku baik-baik saja! Toh, cepat atau lambat semuanya harus aku hadapi.."
"Baiklah, aku akan mengurusnya."
"Eh! Dan satu lagi tambahan, minggu ke tiga bulan puasa kita ke rumah nenek ya! Kau tidak rindu dengan nenek!" kata Ramazan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com