Birok terlihat begitu murka, tetapi disisi lain ia juga merasa sangat senang karena dengan adanya Mayang, ia jadi banyak mengetahui teka-teki yang selama ini masih menjadi sebuah tanda tanya besar.
"Dengar Nak... Semua yang kau ucapkan itu memang sesuai dengan kenyataannya. Tapi berikan satu alasan padaku, kenapa kau dengan mudahnya mengumbar semua ini di hadapanku?!" tanya Birok.
Birok sengaja menguji Mayang dengan pertanyaannya, ia juga sebenarnya khawatir kalau apa yang diungkapkan Mayang itu hanya sebuah jebakan saja. Birok menunggu jawaban Mayang, sedikitpun tatapannya tidak pernah lepas demi mendapatkan jawaban yang jujur dari tatapan wanita itu.
"Tuanku... Awalnya aku adalah seorang pendekar yang sudah tidak memiliki orang tua. Selama ini aku tinggal bersama saudara seperguruan, hingga sampai pada akhirnya desa kami diserang oleh perajuritmu. Aku terluka parah, tapi empu Dhamar menyelamatkan aku aku dan mengangkatku sebagai muridnya"
"Empu Dhamar?!"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com