Pagi itu Negaran diguyur hujan yang sangat lebat, angin berhembus membuat pergerakan air hujan menjadi tak tentu arah. Kirana, Messi dan bibi duduk terdiam di ruang depan, dalam hati masing-masing mengucapkan doa untuk meminta badai mengerikan itu lekas berlalu.
Swweessshhh...
Hujan, angin dan suara pepohonan yang diterpa hingga menimbulkan suara gesekan kayu dan dedaunan yang terdengar seperti jeritan pilu. Ditengah ketegangan itu, tiba-tiba daun jendela rumah itu terbuka karena dorongan angin yang begitu kencang.
Ketiga wanita itu tersentak, Kirana dan Messi langsung beranjak dari tempat duduknya dan berusaha menutup jendela. "Messi. Hati-hati" teriak Kirana.
Mereka berusaha menarik daun pintu dari dalam tetapi angin menahannya hingga terlalu sulit jika jendela ditutup dalam, akhirnya salah satu dari mereka pergi keluar. "Biar aku saja yang keluar" teriak Kirana.
"Hati-hati Kirana!" sahut Messi.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com