webnovel
#ADVENTURE
#ROMANCE
#REINCARNATION
#HAREM

Sang Raden

"Terakhir yang aku ingat, aku tersesat lalu pingsan dekat makam di tengah hutan. Saat aku membuka mata, aku sudah berada di tempat asing antah berantah...." Kirana... Seorang gadis kota yang terjebak masuk kedalam alam lain yang bernama Negeri Negaran. Ketika Kirana sadar dari pingsannya, ia bangun dalam keadaan yang berbeda. Dari baju yang ia kenakan, gaya rambutnya, semua berubah. Orang-orang di Negaran memanggil dan mengenal Kirana dengan nama Nyimas Sekar. Nama asing yang belum pernah Kirana dengar sebelumnya. Nyimas Sekar sebenarnya sudah mati, kini raga dan wujudnya digantikan oleh Kirana. Gadis kota yang tidak tau apa-apa itu harus menggantikan posisi Sekar dan mengemban tugas untuk merawat seorang calon raja yang sekarat. Kirana berusaha mencari jalan pulang, namun ia malah terjebak semakin dalam, hingga Kirana harus mempertaruhkan nyawanya demi Raden Sastra, calon raja Negaran. Meskipun Kirana tidak mengerti bagaimana cara kehidupan orang masa lampau, tapi ia mencoba untuk beradaptasi, dari cara berpakaian, pekerjaan dan pola makan. Namun semakin lama Kirana semakin dalam masuk ke permasalahan yang ada disana, hal terberat adalah posisi dimana saat terjadi perang antara Raden Sastra dan Pamannya untuk berebut kekuasaan sebagai Raja. Kirana harus menyelesaikan tugasnya, supaya ia mendapatkan jalan kembali ke dunia nyata.

Nimas_3462 · Fantastique
Pas assez d’évaluations
369 Chs
#ADVENTURE
#ROMANCE
#REINCARNATION
#HAREM

Asih tertular wabah

"Asih, apa yang terjadi padamu!"

"Apapun yang terjadi padaku, jangan kau dekati aku. Pergi dari sini mbakyu!" ucap Asih terisak.

"Tidak. Aku tidak akan pergi sebelum kau memberitahu padaku apa yang terjadi" Tari bersikeras.

"Mbakyu aku mohon, pergilah dari kamarku" ucap Asih semakin bersembunyi dan membelakangi Tari.

"Asih, kau sudah menganggap aku sebagai saudara kan? Kita berjanji akan berbagi suka dan duka. Tapi kenapa sekarang kau malah mengusir dan membentakku, apa kau menganggapku orang lain sekarang?" ucap tari dengan nada bergetar.

"Tidak, bukan begitu Mbakyu"

"Lalu apa? Kenapa kau menangis dan bersembunyi seperti ini"

Asih berbalik perlahan, dengan ragu Asih menjulurkan tangannya dan memperlihatkannya pada Tari. Mata tari langsung terbelalak melihat telapak tangan Asih yang terlihat memerah dan beruam, sama persis dengan yang ada di kulit Kirana.

"A... Asih, kau..." Tari tidak bisa berkata-kata.