webnovel

SANG PENJAGA TERAKHIR

No. 1 WPC #116: Pimpinan Pria - Makhluk Mitos. _____ Cindaku adalah sosok misterius yang diyakini sebagai manusia yang memiliki kemampuan magis dan dapat merubah wujudnya menjadi harimau atau setengah harimau di tanah Sumatra, terutama di Jambi dan Sumatra Barat. Cindaku juga diyakini sebagai penjaga hubungan manusia dan harimau tetap berada pada jalur semestinya. Sementara Mori adalah seorang remaja yang memiliki kemampuan melihat dan berkomunikasi dengan makhluk tak kasatmata. Suatu hari, ketika Mori menolong warga dan polisi hutan yang tersesat di hutan setelah melakukan penyergapan penebang liar karena melintasi daerah terlarang, secara tidak sengaja Mori bertemu langsung dengan Cindaku yang selama ini hanya dianggap mitos turun temurun.   Selain bertemu Cindaku, Mori juga bertemu dengan sosok tak biasa bernama Idris yang memiliki kekuatan dan pengaruh luar biasa! Idris mengatakan jika Mori bisa memilih hidup berdampingan dengan makhluk mitos atau mengabaikannya. Setelah pertemuan tidak sengaja Mori dengan Idris, Mori juga bertemu makhluk-makhluk lain yang selama ini dianggap mitos satu persatu. Hingga Mori terlibat langsung, mau atau tidak mau dan membuat Mori harus memilih seperti yang dikatakan Idris. Akankah Mori menerima setiap keanehan yang muncul di kehidupannya atau mengabaikan semua yang ada? Ikuti lanjutan kisah petualangan ini dalam SANG PENJAGA TERAKHIR! *** Up date setiap hari Minggu.

Ai_S_Sena · Fantastique
Pas assez d’évaluations
211 Chs

203. Saya Rasa Tidak!

Idris meletakkan cangkir tehnya begitu habis lalu menoleh kepada Mori. "Waktunya pergi, Mori."

Mori menoleh cepat kepada Idris dengan wajah polos. "Eh. Pergi ke mana, Tuanku?"

"Ke istana ras Cindaku! Kamu kan sudah dua hari tak datang latihan yang diperintah Auzar!" 

Mulut Mori terbuka lebar, ia baru teringat mengenai latihan jika tidak diingatkan Idris. Mori menutup mulut lalu berdiri cepat. 

"Kek, nek, Mori harus segera pergi!"

Dahnia hanya bisa tersenyum memaklumi mendengar perkataan cucunya, karena bukan hal pertama baginya. Dulu saat Ahmad masih memiliki kekuatannya, ia juga sering ditinggalkan tiba-tiba dan hanya bisa berdoa agar Ahmad bisa pulang dalam keadaan sehat.

"Minta maaflah yang tulus kepada Tuan Auzar!" Ahmad mengingatkan.

Mori mengangguk tegas. "Baik, kek!"

Idris pun menyusul berdiri, saat ia berdiri portal sudah terbentuk sempurna dua meter di sampingnya.