Mereka berempat mengobrol ringan di sela-sela acara makan. Sampai saat ini, Alyn tampaknya belum menyadari dengan kondisi wajah Zayyan yang semakin terlihat jelas memarnya.
Hampir satu jam mereka bersama di sana sambil terus membicarakan banyak hal. Usai makan, Dodit sesekali meninggalkan ketiga temannya karena harus memantau restoran.
Zayyan pun mencari kesempatan untuk berbicara empat mata dengan cowok itu. Tetapi, Alyn terus saja mengajaknya bicara, walaupun sejak tadi Zayyan terlihat mengabaikan.
Melihat Dodit sedang mengobrol dengan salah satu pelayan, Zayyan lantas menghampiri. "Aku ke sana dulu sebentar," pamitnya pada Alyn.
"E-eh, nanti kita bayar sendiri-sendiri aja," kata Anjar.
Zayyan tersenyum miring. "Siapa juga yang mau bayarin?" Lantas ia pergi, membiarkan gadis itu menggerutu kesal.
"Dit," panggilnya.
"Eh, kenapa?" sahut Dodit.
"Kamu rahasiain masalahku dan Igho tadi dari Alyn," pinta Zayyan seraya menatap serius sahabatnya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com