Di kediaman Manaf, tak sengaja Anjar dan Dodit tiba bersama-sama di halaman rumahnya.
Mata Anjar sedikit tercengang saat dia hendak berpapasan langsung dengan pria itu.
"Hah? Kenapa kamu ada di sini?" tanya Anjar menunjuk tepat di wajah Dodit.
"Justru seharusnya aku yang bertanya pada kamu, kenapa kamu ada di sini? Sudah jelas aku datang ke sini untuk main ke rumah temanku. Kamu sendiri mau apa?"
Anjar kesal mendapatkan pertanyaan seperti itu dan tak mau mendengar lagi apa yang di ucapkan oleh pria itu hingga ia langsung berjalan melenggang pergi.
Tapi detik yang sama Dodit menarik tas yang tersampir di belakang punggung Anjar hingga wanita berambut pendek itu tertarik mental kembali ke samping Dodit.
"Aaaarrrggh. Apa-apaan sih kamu? Hampir saja aku terjatuh gara-gara tarikan itu. Otakmu di simpan dimana sih?"
"Abisan kamu nggak mendengar pertanyaanku. Ada perlu apa kamu datang ke sini?"
Anjar pun semakin tersulut emosi dan berkacak pinggang seperti layaknya seorang preman.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com