Tujuan utama Alyn saat ini bukanlah lestoran atau cafe-cafe lainnya.
Setelah mendapat teguran keras, di lorong kantor itu, akhirnya Alyn ikut angkat bicara dengan wajah yang mendongak.
"Jika kamu bisa jalan berdua dengan Kayla, maka jangan pernah larang aku jalan bersama Zayyan. Sudah jelas kalau aku ini ada urusan penting. Bukannya seperti kalian yang hanya bermain-main hingga larut malam," sindir Alyn.
Igho tak bisa berucap lagi saat melihat Alyn berkata dengan sangat serius. Memang benar apa yang di ucapkan Alyn, bahwa dia tak bisa mengatur Alyn untuk berteman dengan pria manapun juga, tapi rasa panas tiba-tiba menjalar di telinga hingga masuk ke lubuk hatinya.
Saat semua hanya terkaku di tempatnya, akhirnya Alyn jalan melenggang dengan menarik tangan Zayyan melewati Igho. Alyn mencuekkan Igho dan tidak menggubrisnya lagi saat Igho memanggilnya.
"Alyn! Jesslyn Kato!"
"Ayo Zay, kita pergi saja."
"Tapi, Lyn?"
"Gak usah hiraukan dia."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com