Rafel mandanga ke atas melihat salju pertama kali turun, dia berada di trotoar jalan di depan Coffee shop yang sering ia kunjungi bersama teman-temannya saat ingin bersantai. Dia membuka telapak tangannya membiarkan salju jatuh dengan lembut menyentuh permukaan kulit telapak tangannya.
Ternyata bukan hanya malam saja yang indah di Bumi pikirnya, salju tak kalah indahnya. Jalanan mulai ditutupi salju sedikit demi sedikit dan membuat jalanan tampak mulai sepi dari kendaraan beroda empat. Pejalan kaki juga mulai menepi karna menghindari salju. Lalu dia? Seperti orang bodoh yang membiarkan salju jatuh dengan riang gembiranya ke tubuhnya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com