Bella POV
"Kita mau kemana?" Tanya ku yang berusaha menyeimbangi langkah Rayyen yang begitu lebar. Bahkan dengan gaun biruku yang merepotkan, aku tetap berusaha untuk tetap menyeimbangi langkahnya.
Rayyen hanya diam tidak membalas ucapanku. dia tetap berjalan dengan gaya berkelasnya. Aku berhenti tiba-tiba, aku sengaja melakukan itu untuk mengetesnya, aku ingin tau sebenarnya dia menganggapku disampingnya atau tidak.
Dia menghentikan langkahnya. "Kenapa berhenti?" Tanyanya heran.
"Aku pikir kau jalan sambil tertidur." Jawab ku sambil melanjutkan jalan kembali. "Jangan cepat-cepat." Sambungku lagi.
Kami melanjutkan jalan dengan keheningan, tanpa suara, dan hanya terdengar suara langkah kaki yang menggema. kami berjalan dari lorong satu ke lorong berikutnya. Istana ini memang begitu besar, jika penghuninya adalah Manusia maka lebih baik berdiam diri di kamar dari pada harus berjalan kaki beratus-ratus meter.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com