Ihsan Airlangga Saputra adalah pemuda yang sangat tampan,alisnya tebal dengan rahang kuat dan tegas,rambutnya hitam pekat dan kulitnya sawo matang kulit khas orang Jawa,ada jambang dan kumis tipis membuat Ihsan memiliki kesan macho dan berwibawa.Pemuda tampan pasti dengan sangat mudah akan mendapatkan banyak gadis yang dia ingikan.Apalagi Ihsan keren bisa bermain musik,rajin berolah raga,tidak merokok,tajir melipir,pandai dan menjadi idola para gadis di kampusnya.Siapapun yang melihat Ihsan akan kepincut dan jatuh hati pada mahasiswa yang terkenal pendiam itu.
Namun jauh dilubuk hatinya yang paling dalam,Aira dapat merasakan hatinya yang mulai hampa membayangkan Ihsan dengan Yasmin.Meski Aira belum pernah bertemu dengan gadis itu,tetapi Aira tahu persis kalau gadis cantik dan menarik itu sangat menyukai dan mengejar Ihsan.Akan tetapi Ihsan tidak pernah menanggapi Yasmin,
bahkan sikapnya sangat dingin dan datar kepada Yasmin.
"Hallo...."Suara Ihsan dari seberang sana,
membuyarkan lamunan Aira.
"Hallo,San!Kamu bilang,ada yang mau disampaikan padaku? ada masalah apa? Tanya Aira tanpa basa basi.
Pertanyaan yang spontan dan to the point dari Aira itu membuat Ihsan menjadi grogi dan terperangah.Ihsan menarik nafasnya dalam dalam,agar dapat meredakan detak jantungnya yang berdetak tak menentu.
Sejak Ihsan berniat untuk menemui Aira,
dan akan mengutarakan isi hatinya kepada sahabat gadisnya itu,Ihsan menjadi salah tingkah dan linglung menghadapi Aira.
Untungnya hanya melalui sambungan telepon,jadi tidak akan terlihat perubahan sikapnya oleh gadis pujaan hatinya itu.
"Coba tebak...!"Ihsan mulai jahil dan menggoda Aira.
"Jadi ceritanya mau mengajak bermain tebak tebakan?"Aira balas menggoda.
"Ada deh....mau tahu,apa mau tahu banget nih?"Ihsan terus menggoda dengan jahil.
"Huffhh menyebalkan...." Aira pun merasa kesal.
"Marah ni yee.....?"Sahut Ihsan
"Tidak juga"sahut Aira ketus
"Laah,koq jadi ngambek gini...."Pemuda itu paling suka menggoda Aira,kadang saling meledek satu sama lain,lalu bertengkar.
Tetapi sesaat kemudian mereka sudah berbaikan kembali.
"Siapa dulu coba....yang memulai!" Aira mengerucutkan bibirnya yang mungil.
"Ampun,tuan putri....jangan dimasukkan ke dalam hati donk! Pleaseeeeee.....Ihsan menangkupkan kedua tangan didadanya dengan wajah memelas.tentu saja Aira tidak akan bisa melihatnya.
Hampir saja pemuda tampan itu berbicara terus terang,kalau dirinya berencana akan untuk menemui Aira.Tetapi Ihsan teringat dengan rencananya,untuk memberikan surprise datang ke Jakarta menemui Aira tanpa konfirmasi terlebih dahulu dengan Aira.Selain pemuda itu sudah sangat rindu dengan Aira,Ihsan juga ingin bisa melihat reaksi dari Aira,karena selama ini Aira tidak pernah mengizinkan Ihsan datang ke Jakarta,walau untuk sekedar bertemu atau menjemput Aira pulang bersama sama ke Kota Cikarang kota kelahiran mereka.
Aira tidak mau memaksa Ihsan lebih jauh,
jika pemuda itu belum ingin bercerita.Aira mengalihkan pembicaraannya yang lain,
mengenai program program studinya untuk beberapa hari kedepan.Gadis manis itupun menanyakan tentang persiapan Presentasi Jurnal Ihsan esok hari.
Presentasi Jurnal sudah menjadi makanan sehari hari bagi mahasiswa kedokteran.
Proses pemilihan jurnal yang layak dibaca atau pemahaman ilmiah sangatlah sulit.
Terlebih disaat ini,mahasiswa kedokteran diwajibkan untuk selalu mempelajari dan mengerjakan tugas menggunakan jurnal ilmiah.Ihsan sudah mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang,selain Ihsan menguasai Bahasa Inggris,Ihsan juga pandai sekali dalam membuat angka angka nominal statistik dan rekomendasi dari jurnal tersebut.
Aira bertanya tentang Skripsi kepadanya karena pemuda itu sedang menyusunnya.
Ihsan menjeaskan bahwa penulisan Skripsi itu dibagi atas beberapa bab.latar belakang dan tinjauan pustaka.Kemudian harus melampirkan gambar gambar pada setiap babnya.Ihsan mendapat bimbingan secara langsung dari dosen senior yang menjadi dosen favoritnya dan sangat dikagumi oleh Ihsan Airlangga.
Ihsan mengakhiri panggilan teleponnya,
rona bahagia terpancar dari wajah anak muda berhidung mancung itu.Raut muka Ihsan menjadi lebih bersinar dan ceria,
setelah berbicara dengan Aira.Meskipun hanya dengan mendengar suara Aira lewat telepon saja,tanpa melihat wajah sang gadis pujaan hatinya.
"Hemm....."Hendra menatap Ihsan tanpa berkedip,Hendra bisa melihat sahabatnya itu tersenyum sendiri sembari menatap smartphonenya.Persis seperti orang yang sedang kasmaran.
Menurut pengamatan Hendra,sahabatnya itu memang sedang kasmaran.Kondisi yang tidak biasa buat seorang Ihsan Airlangga Saputra,selama menjalin persahabatan dengannya Ihsan tidak pernah sekalipun berprilaku nyeleneh seperti yang sedang dialaminya pada saat ini.
Berdasarkan artikel yang pernah dibaca oleh Hendra"Bahwa Kondisi kasmaran itu ditandai oleh perubahan suasana hati yang selalu merasa gembira atau senang ketika bertemu dengan pasangan.Saat mengalami kondisi kasmaran,tubuh akan dibanjiri oleh hormon yang akan membuat tubuh memiliki perasaan yang kuat.Dengan Adrenalin dan norepinefrin yang dihasilkannya membuat
detak jantung berdetak lebih cepat dan kedua telapak tangan yang mengeluarkan keringat.Tidak hanya itu,hormon hormon norepinefrin yang dihasilkan juga dapat menyebabkan sulit tertidur dan lebih perhatian pada segala sesuatu tentang pasangan.Sedangkan zat kimia dopamine yang dilepaskan oleh otak menimbulkan perasaan euphoria.Dopamine muncul sebagai respon dari rangsangan yang menyenangkan."
Sudah bisa dipastikan,Hendra adalah calon seorang dokter yang sedang menempuh pendidikan bersama dengan Ihsan.Hendra melihat fenomena fenomena yang terjadi pada sahabatnya itu,melalui kacamata kedokteran.Bukan hanya sekedar praduga tak bersalah.
Hingga kemudian Ihsan meminta Hendra untuk mengambilkan gitar kesayangannya, membuat Hendra tersadar seketika dan membuyarkan lamunannya.Dengan segera Hendra membawa gitar itu dan memberikan kepada Ihsan.Tidak berapa lama kemudian
Ihsan mulai menyanyikan sebuah lagu cinta yang dinyanyikan oleh Arsy Widianto,salah
satu penyanyi yang sangat trendy dan top dikalangan anak anak muda.
Heey...
Yee iyee iyee ye ye ye ye...
Heey iyee iyee iyee...
Berawal dari mata, Indahnya senyuman
Mengapa harus resah
Berawal tatap mata, Hangatnya sapamu
Mengapa jadi gundah
Tak kusangka kita sama
Telah menyimpan getar cinta... cinta...
Iyee...
Biar cinta gelora di dada
Biar cinta memadukan kita Ouwoo wo wo
Cerita cinta yang pertama kurasa
Jangan pernah akhir cerita cinta kita
Kini rindu yang kupunya hanya untukmu
Hanya padamu
Apabila kita memang mesti bersatu
Mengapa harus ragu
Tak kusangka kita sama
Telah menyimpan getar cinta... cinta...
Iyee...
Biar cinta gelora di dada
Biar cinta memadukan kita Ouwoo wo wo
Cerita cinta yang pertama kurasa
Jangan pernah akhir cerita cinta kita
Dunia seakan bercanda... (Ho oo)
Melihat cerita kita... (Cinta aa aa Ouwoowo )
Biar cinta (biar cinta)
Bergelora di dada
Biar cinta (biar cinta)
Memadukan kita Ouwoo wo wo
Cerita cinta yang pertama kurasa
Jangan pernah akhir cerita cinta kita
Biar cinta...
Gelora di dada
Biar cinta...
Memadukan kita Ouwoo wo wo
Cerita cinta yang pertama kurasa
Jangan pernah akhir cerita cinta kita
☆☆☆☆☆