Gadis itu berkata lagi, "aku tahu apa tujuan kalian datang ke sini, tapi ingat…ini adalah cerita sebenarnya yang berlanjut pada kalian berdua, Enral dan Enity." Sebelum itu, kami diajak untuk duduk dan minum teh bersama. "Rakh dan Odiyn sebenarnya bukan manusia, mereka adalah dewa di mana Rakh mewakili dewa api dan Odiyn mewakili dewa petir. Dewa dalam hal ini hanya makhluk di bawah kuasa Pencipta alam semesta yaitu Harmonia. Mereka adalah manusia, tapi diangkat menjadi dewa. Begitu juga sama dengan tiga anggota Holy Knights lainnya. Kemudian, mereka menikah dengan perempuan manusia dan melahirkan dua anak yang adalah campuran dewa dan manusia. Itu adalah kalian, Enral dan Enity juga Lokiy dan Tohr. Usia kalian yang sebenarnya adalah seratus tahun dan delapan puluh tahun. Hal-hal ini selalu dirahasiakan oleh ayah kalian dan dia juga melakukan sesuatu pada ingatan kalian sehingga membuat kalian berpikir ibu kalian meninggal tujuh tahun lalu yang sebenarnya adalah tujuh puluh tahun lalu. Di kerajaan ini, yang mengetahui hal tersebut hanya aku, ayah kalian dan Darga sebagai pelayan setia ayah kalian." Aku dan Enity tidak dapat berkata apa pun. "Akan tetapi, kalian masih belum mencapai titik dewasa sebagai campuran antara dewa dan manusia meskipun kalian sudah berumur seratus dan delapan puluh tahun" kata gadis itu. *slurp* *slurp* Gadis itu minum teh dengan sangat nikmat. "Selanjutnya tentang Strongest Ones, hampir tidak ada orang di dunia sekarang yang mengetahui tentang mereka. Aku tidak tahu alasan mengapa nama mereka disembunyikan dari dunia, aku juga ingin mengetahuinya, tapi sampai sekarang tidak aku temukan alasannya. Hal yang perlu diketahui juga adalah sebenarnya mereka jauh lebih kuat daripada para Holy Knights. Karena itu mereka disebut sebagai Strongest Ones." Kemudian aku berkata dalam hati, "Strongest Ones lebih kuat daripada Holy Knights, berarti lebih kuat daripada ayah dan Odiyn?" Gadis itu seperti menyadari sesuatu, apakah dia dapat membaca isi hati dan pikiran orang lain? "Mengenai masalah yang terjadi sekarang, tidak salah lagi, segel Purgatory sudah terbuka kembali. Tentang bagaimana mereka berhasil membuka dan keluar dari segel itu, masih misteri. Kali ini mereka mengawali serangan dengan mengutus makhluk mereka yang paling mengerikan, yaitu Gradiora. Oleh karena itu, Rakh dan Odiyn menghilang. Sekarang mereka sedang berada di Purgatory. Peristiwa ini, aku sebut dengan istilah "Fall Cycle." Di dunia ini, tidak ada yang bisa menyegel Purgatory dengan sempurna dan mereka tidak akan pernah menyerah sebelum mereka menguasai dunia. Oleh karena itu, ini disebut sebagai siklus kejatuhan. Mengetahui hal ini, ayah kalian memberikan kunci ke tempat ini supaya kalian mengetahui cerita sebenarnya dari dunia ini. Selama ini, nama-nama seperti Komite 200 dan Strongest Ones sudah tidak diketahui oleh banyak orang, begitu juga dengan masa modern manusia dan peperangan enam puluh tahun. Orang-orang hanya mengetahui perang seratus lima puluh tahun." Gadis itu menceritakan berbagai hal yang kami tidak pernah tahu sebelumnya, tapi kami tidak tahu harus memberikan respons seperti apa. "Kalian juga ingin mencari tahu jalan masuk Purgatory, benar? Mendengar pertanyaan itu, aku langsung berdiri dan memberikan pandangan serius ke arah gadis itu, sedangkan Enity terkejut melihat tindakanku yang tiba-tiba itu. "Hmmm, mata yang baik…jadi, kalian ingin ke Purgatory dengan tujuan apa?" kata gadis itu. "Aku dan Enity ingin menyelamatkan ayah, Odiyn, beserta Lokiy dan Tohr!" Mendengar perkataanku, gadis itu minum teh yang dibuatnya kemudian "tidak boleh!" Aku terkejut mendengar jawaban dari gadis itu, "hah? Kenapa? Kenapa tidak? Kami juga tahu bahanya, tapi kami ingin menyelamatkan mereka!" aku berkata itu kemudian memukul meja dengan kedua tanganku. Aku memukul meja bukan diakibatkan kekesalan karena tidak diberikan jalan menuju Purgatory, tapi karena aku menyadari kelemahanku yang tidak mampu berbuat apa pun. Kalau aku dan Enity menuju ke Purgatory, apa yang kami bisa lakukan terhadap mereka yang berperang melawan perwakilan manusia terkuat selama kurang lebih dua ratus tahun? "Sialan…" Melihat diriku yang kesal, Enity memegang kedua tanganku dengan kedua tangannya. Ah, aku merasakan bahwa Enity ingin berkata padaku untuk tetap tenang dan percaya. Aku tidak tahu harus percaya kepada apa atau siapa, Harmonia? Tapi, karena Enity aku dapat mengembalikan kestabilan emosiku. *grin* "kalian tidak boleh pergi ke Purgatory, meskipun kalian mengetahui bahayanya, tapi bagaimana kalian bisa mengatasi bahanya itu dengan keadaan kalian sekarang? Dan juga hanya kalian berdua?" Perkataan gadis itu membuatku dan Enity membuang wajah kami, karena kami menyadari kelemahan besar kami. "Karena itu kalian tidak akan sendirian!" kata gadis itu dengan penuh semangat. "Apa maksudnya?" tanyaku dan Enity secara bersamaan. "Aku akan ikut dengan kalian, dan tentu saja bukan hanya aku. Ada mereka juga…" Setelah mengatakan demikian, di dalam ruang tersebut muncul seperti pintu besar dengan cahaya yang silau sehingga membuat aku dan Enity menutup mata. Dari sana muncul tiga bayangan, dua bayangan besar di sebelah kiri dan kanan dengan ukuran bisa mencapai tiga meter berserta satu bayangan kecil di tengah yang memiliki wujud seperti gadis. Bayangan gadis kecil itu adalah yang pertama kali keluar dari pintu itu. Gadis itu memiliki rambut emas indah yang panjang sampai menyentuh tanah dengan mata berkilauan seperti berlian berwarna biru. Dia menggunakan gaun putih dengan memiliki corak unik berwarna merah, kuning dan biru. Di kedua telinga gadis itu ada sesuatu seperti sayap kecil, dan yang aku bingung adalah gadis itu tidak menggunakan alas kaki atau kaki telanjang. Aku rasanya pernah bertemu dengan dia, tapi tidak tahu di mana dan kapan. Kemudian dua bayangan besar itu keluar dari pintu, dan ternyata mereka adalah dua makhluk batu raksasa yang bercahaya seperti kristal. "Mereka adalah…." Sebelum aku bisa mengatakannya, Enity langsung menjawab "Scarx dan Stav!" Enity langsung berlari menuju mereka. "Berarti gadis yang di tengah itu adalah…." Sekali lagi, sebelum aku bisa mengatakannya, gadis itu menyapa "kita bertemu lagi, Enral dan Enity." Benar, gadis itu adalah Vermillione. Vermillione, Scarx dan Stav…kami bertemu dengan mereka ketika sedang menjelajahi hutan. Scarx dan Stav juga menyapa kami sambil bermain sedikit dengan Enity. "Bagaimana kalian bisa datang ke sini?" tanyaku pada Vermillione. "Kami hanya dipanggil oleh Lidex bahwa ada keadaan darurat." Lidex? Siapa Lidex? Kemudian, "kelihatannya aku lupa memperkenalkan diriku, namaku Lidex, penjaga perpustakaan kerajaan Khai." Ternyata gadis perpustakaan itu namanya adalah Lidex. "Bagaimana kau bisa memanggil mereka ke sini, Lidex?" *slurp* Lidex masih menikmati tehnya lalu, "Vermillione adalah ratu Druid ketiga, ratu Druid pertama "Titania" yang adalah ibu dari Vermillione adalah salah satu dari lima Holy Knights bersama Rakh dan Odiyn." Aku cukup terkejut mendengar hal itu. "Oh iya, aku lupa memberitahukan satu hal lagi…kalian tidak sendirian, aku dan mereka bertiga akan ikut, dan juga sudah ada dua orang yang mendahului kita di Purgatory. Dan tentu saja kamu ikut juga kan, Darga?" Seseorang keluar dari kegelapan dan itu adalah Darga. "Ah kau tahu aku di sana ya, Lidex." Darga akan ikut juga? Kataku di dalam hati. "Kalau saat ini ada hal-hal yang kalian tidak mengerti, tanyakan ketika di perjalanan saja." Mendengar hal itu, aku dan Enity menjadi bersemangat meskipun masih banyak pertanyaan yang memerlukan jawaban dari mereka. Di dalam hatiku aku berkata "tunggu kami, ayah! Tunggu kami, Odiyn, Tohr! Aku juga pasti akan melindungi kau, Enity." Enity menyadari kalau aku berkata sesuatu, "hm? Kakak berkata sesuatu?" Mendengar pertanyaan itu, aku membalas "hm? Tidak apa-apa." Perjalanan yang penuh bahaya akhirnya dimulai, tapi semua masih belum mengetahui bahwa ada banyak hal yang tidak terduga akan terjadi.