Kazo menatap teman-temannya dengan rasa bangga luar biasa. Arga dan Nova telah menyelesaikan tugas mereka masing-masing yang berakhir dengan sebuah kemenangan.
Kali ini hanya tinggal gilirannya mendapat lencana itu, meskipun ia harus mengalahkan kakaknya sendiri. Tapi, jalannya tidak bisa semulus itu karena kamampuan bertarung serta kekuatan yang dimiliki Raito bukan hal yang patut diremehkan.
Kazo cukup kesulitan karena kekuatan Vimal Raito yang selalu bisa membalikkan serangan menggunakan kekuatan lawannya. Namun Kazo sudah dapat membaca, jika pedang Raito tak bisa digunakan untuk menyerap kekuatan lawan dalam bentuk nyata.
Mereka kini masih saling menyerang satu sama lain. Raito memiliki elemen angin, jadi dia bisa menyerang dari atas dengan leluasa. Kobaran api memenuhi arena bertarung akibat serangan keduanya.
Kazo menebas menggunakan Agome yang seketika muncul kristal es runcing dan tajam, menghujam pada Raito yang masih menggunakan pusaran anginya di atas sana.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com