Sampai di dalam kamar mandi Arul terkejut melihat Risya yang sedang terpaku menatap cermin di kamar mandi yang tingginya setinggi tubuh orang. Tubuhnya begitu seksi dengan lengrie berwarna biru navi yang memiliki belahan dada yang dalam dan begitu menggoda. bahannya yang tipis, menampakkan dengan jelas lekuk tubuh risya. kulit Risya yang kuning langsat tampak bersinar dibalut lengrie. dan panjng lengrie yang hanya sebatas paha 30cm diatas lutut terlihat begitu seksi memperlihatkan kaki Risya yang ramping dan panjang. membuat Arul sampai ternganga dan menelan ludah karena tenggoroknnya terasa kering. Rambut Risya yang lurus panjang dan basah memberikan kesan yang teramat seksi.
Namun ekspresi wajah Risya yang pucat pasi sambil menutupi bagian dadanya dengan satu tangan dan tangan lain memegang ujung lengrienya yang kekurangan bahan. membuatnya sangat lucu. membuat Arul sangat gemas jadinya.
Arul tadinya membeli itu untuk mengerjai Risya dan melihat bagaimana ekspresinya saat memakai itu, pasti sangat menggemaskan. Memang sih sangat menggemaskan tapi juga sangat menggairahkan. lelaki mana yang tidak tertarik melihat pemandangan di depannya.
" Sial. aku yang mau ngerjain Dia. malah aku yang panas dingin jadinya. aku nggak menyangka tubuhnya begitu seksi dan menggairahkan. bahkan lebih seksi dari model majalah dewasa. " batin Arul yang seperti tersihir mendekati Risya dengan ekspresi yang penuh ketertarikan.
selama ini Risya selalu memakai baju yang longgar di tutupi jilbab yang menutup setiap lekuk tubuhnya namun sekarang tubuhnya begitu seksi menggoda
" kamu kenapa sayang ? sakit ? kok wajah kamu pucat sekali ?"
" ba..bajuju apa ini ka? baju siapa yang kau berikan padaku ? " tanya Risya gemetaran. walaupun lengrie itu memiliki outer namun outernya juga masih jauh dibawah lutut. apalagi Risya tergolong tinggi untuk ukuran cewek Indonesia.
" Baju kamu sayang. aku yang belikan sebagai hadiah pernikahan kita." kata Arul langsung memeluk Risya dari belakang.
" tapi...tapi...baju ini sangat menjijikan. aku terlihat seperti wanita murahan di dalam cermin. lihat itu. " kata Risya sambil menunjuk ke arah cermin. Arul jadi tersenyum melihat istrinya yang begitu ketakutan memakai lengrie hingga tubuhnya gemetar seperti melihat setan.
" hehehe...siapa bilang kamu seperti wanita murahan. buat aku kami sangat seksi, sangat cantik dan menggairahkan. " bisik Arul lembut. lalu mencium leher Risya menjilat dan menelusuri leher jenjang Risya membuat Risya menggelinjang di pelukan Arul.
" kamu kan istriku sekarang. aku sangat bahagia, aku sangat mencintaimu. kata Arul sambil terus menghujani Risya dengan ciuman.
" Tapi kak...kita sepakat untuk tidak melakukan hubungan suami istri sebelum mendapat restu kan." kata Risya yang tubuhnya semakin memanas menerima cumbuan Arul.
" Iya sayang..tapi bukan berarti aku tidak bisa bercumbu dengn istrikukan. " jawab Arul sambil terus menciumi Risya.
Risya hanya bisa pasrah. bagaimanapun Arul sekarang adalah suaminya. menyentuhnya itu adalah halal. dan lagi Risya sangat menyukai bagaimana Arul menyentuhnya sangat lembut dan Romantis.
" Kita mau terus bercumbu di sini atau pindah ke ranjang. " bisik Arul membuat Risya jadi malu.
Melihat Risya yang begitu merona membuat Arul jadi tidak tahan lagi. Arul langsung menggendong Risya ke kamar. Risya melingkarkan tangannya di leher Arul tatapan mereka penuh cinta. sesekali Arul mencium bibir Risya yang merah merona dengan lembut. ciuman-ciuman kecil dan lembut membuat Risya menjadi merinding.
Arul meletakkan Risya diatas ranjang. Sebenarnya Arul ingin melanjutkan cumbuannya. tapi sebentar lagi magrib. dan dia harus mandi untuk sholat maghrib.
" aku mandi dulu ya sayang lalu sholat. nanti kita lanjutin lagi. bisik Arul ditelinga Risya yang membuat Dia merasa kecewa.
Tangannya belum sanggup dia lepaskan dari leher Arul. Arul tersenyum melihat tingkah istrinya yang seakan nggak mau ditinggalkan. Arul mengecup kening Risya. lalu melepaskan genggaman tangan Risya.
" kita juga belum sholat 2 rakaat sebagai pengantin baru. " kata Arul sambil mengecup bibir Risya kecil dan meninggalkan istrinya. yang menatapnya dengan kesal.
Arul sengaja menjaga jarak aman dengan Risya karena khawatir tidak bisa mengendalikan diri lebih lama lagi kalo berdekatan dengan Risya yang begitu menggoda seperti tadi.
Risya sudah berganti dengan baju tidur yang lebih sopan dan nyaman ketika Arul selesai mandi. Dia pura-pura tertidur saat melihat Arul keluar dari kamar mandi hanya dengan menggunakan Handuk yang melilit dipinggang. sehingga dadanya yang putih terbuka. badan Arul memang tegap dan berisi. dadanya yang kotak-kotak seperti roti sobek. membuat Risya begitu tergoda. " kenapa suaminya begitu seksi ketika bertelanjang dada seperti itu. ingin rasanya dia mencium dan memeluk tubuh itu. batin Risya tapi langsung menggelengkan kepalanya sendiri. " kenapa di jadi berpikir mesum si.Risya langsung memalingkan wajahnya. dari tubuh Arul.
Arul melihat kalo Risya pura-pura tidur dan mengintipnya dari pantulan kaca meja rias di depannya. langsung tersenyum. " ternyata istrinya itu sangat lucu. dia tau kalo istrinya juga menginginkan dirinya seperti dia. tapi berusaha menahan dirinya.
Arul membangunkan istrinya untuk sholat maghrib
" Sayang udah adzan. kita sholat yuk. " kata Arul lembut.
" ehm...Risya berpura-pura menggeliat. jam berapa mas? "
" Udah jam 6. sholat dulu yuk. "
" iya mas. aku ambil wudhu dulu ya. "
" iya sana. " Arul lalu menyentuh kepala Risya lembut.
Mereka sholat mghrib berjamaah lalu dilanjutkan sholat sunah 2 rakaat sebagai pengantin baru.
Selesai sholat Risya meraih tangan Arul dan menciumnya. Arul lalu mengecup kening Risya. Risya lalu menyandarkan kepalanya di bahu Arul Dia tiba-tiba menitikkan airmata.
" hey...istriku sayang kenapa menangis? apa kamu menyesal menikah denganku ? " tanya Arul sambil menatap tajam pada istrinya.
Risya menggelengkan kepalanya. " kak, aku sangat bahagia karena Allah sudah menyatukan kita. aku juga sedih karena kita belum bisa mendapat restu orang tuaku. aku..aku sebenarnya takut ka. takut kehilangan kamu kalo seandainya mereka tau kita menikah siri tanpa memberitahu mereka. aku takut. mereka akan memisahkan kita. "
" Sayang, jangan berpikiran buruk ya. kita harus selalu berpikiran baik. apapun yang terjadi nanti. kamu harus ingat bahwa kamu adalah istriku dan ini adalah rumah tangga kita. jadi kita tidak boleh berpisah atau dipisahkan oleh siapapun termasuk orang tua kita sendiri. karena pernikahan ini sah dimata Allah. aku mencintaimu karena Allah. Dan hanya maut yang bisa memisahkan kita. "
" Risya akhirnya tersenyum mendengar kata-kata manis Arul, menatap mata Arul dalam, dia seperti menemukan rasa cinta dan ketulusan di dalam mata Arul. Risya memeluk Arul dengan lebih erat lagi.
" sayang, aku bisa sesak nafas kalo dipeluk kencang begini. " ledek Arul sambil pura-pura terbatuk-batuk. " uhuk...uhuk...uhuk..."
" ihh..kaka lebay. " seru Risya sewod.
" kok kaka lagi, Mas dong. " protes Arul.
" bodoo... ." Risya masih sewod
" jangan marah dong sayang. sini aku cium. "
ledek Arul sambil mencoum pipi Risya.
" kamu mau makan dibawah apa dikamar sayang ? " tanya Arul sambil melipat sarung dan sajadahnya.
" sekalian jalan-jalan. pantai carita indah banget lo malam minggu. "
" ya udah kita makan dibawah aja mas. sambil menikmati udara pantai. " seru Risya bersemangat.
" Ya udah ganti baju kamu. kita kencan. " kata Arul sambil mencubit hidung Risya.
" aau...mas sakit. " Risya mengusap hidungnya yang dicubit Arul.
" maaf...maaf...habis aku gemes si." kata Arul. ikut mengusap-usap hidung Risya