" Baiklah Om, Saya akan buktikan dalam 5 th ini saya akan tetap mencintai anak Om. dan saya akan menikahinya. "
" Ok. Om akan tunggu. semoga kalian berjodoh. "
" Tapi tolong beri saya waktu Om. "
" Om beri waktu kamu 1 bulan buat meninggalkan Risya. tapi kamu juga tidak boleh memberitahu Risya tentang perjanjian kita. Biar semua berjalan alami tanpa kecurangan. kalo kamu bilang Risya harus menunggumu selama 5th. Di pasti akan menunggu kamu. dan itu sebuah kecurangan. biarkan takdir yang menguji cinta kalian. Dan ketika kalian masih saling mencintai dan berencana menikah setelah 5th maka Om akan merestui cinta kalian dan tidak akan menghalangi kalian menikah. "
" Baiklah Om. saya setuju. tapi saya punya satu permintaan Om. "
" Apa Rul ? "
" Ijinkan saya mengantar Om sampai terminal. sesuai janji saya sama Risya. Saya nggak ingin mengecewakannya. "
" Ok. kalo itu mau kamu."
Arul lalu mengantarkan Pak Suharso sampai terminal. Dibelikan tiket yang menuju kampungnya. lalu diantarkan pak Suharso sampai ke tempat duduknya, Arul juga membawakan Tas pak Suharso dan menunggu hingga Bus yang di naiki pak Suharso pergi meninggalkan terminal. Lalu baru Arul meninggalkan terminal.
" Anak yang baik dan bertanggung jawab." batin pak Suharso.
Selama perjalanan Arul berpikir tentang perjanjiannya dengan pak Suharso. 5 th bukan waktu yang sebentar untuknya dan Risya untuk berpisah. Apa yang akan terjadi pada hubungan kami. akankah kami bisa menikah setelah 5 th. bagaimana jika Risya mencintai lelaki lain dan menikah dengannya. apa artinya aku menunggu jika begitu. Tapi inilah ujianku. aku harus ikhlas dan menyerahkan semua pada Allah. Semoga Allah memang menjodohkan kami berdua. dan kami bisa hidup bahagia.
Tapi sanggupkah aku berpisah darinya ? selama 5 th? 1 hari saja tidak melihatnya aku sudah benar-benar rindu. kayaknya aku harus sering berpuasa nih biar bisa menahan rindu.
*******
Pulang dari kantor Arul segera ke tempat Risya. Dia melihat Risya yang menunggunya di teras. Dia langsung naik ke atas tanpa berganti baju. Arul melihat Risya yang sedang duduk memunggunginya.
" hm...m...aku kangen. " Arul begitu manja dengan memeluk Risya dari belakang.
" ehm...kenapa tiba-tiba meluk aku ? ada apa ?" tanya Risya yang heran dengan tingkah Arul yang tiba-tiba manja padanya.
" Aku kangen. " kata Arul sambil menggesek-gesekkan hidung mancungnya di leher Risya. membuat Risya jadi merinding.
" Kak...geli...udah duduk sini. "
"ehm...aku masih kangen. tubuh kamu wangi, nyaman bangen buat dicium. "
" sayang jangan manja gitu dong. "kata risya sambil menarik tangan Arul supaya duduk di sampingnya.
" kamu kenapa kak ? " tanya Risya penuh curiga.
" aku cuma kangen kok. "
" tapi kayaknya ada hal lain yang kamu sembunyikan dariku. "
" kok kamu tau? "
" benerkan Apa yang kamu sembunyikan dariku. "
Arul lalu meraba-raba saku celana seragamnya dan mengambil coklat yang dia simpan di saku celana panjangnya.
" Ini...aku menyembunyikan ini. " ucap Arul sambil memberikan coklat silverqueen kesukaan Risya.
Mata Risya berbinar indah. kelopak mata Risya yang Besar membelalak dengan indah. bulu mata yang panjang dan lentik membuat mata Risya semakin berbinar-binar indah. pemandangan yang sangat disukai Arul saat itu. membuat dia sangat gemas dan mencubit pipi Risya yang cubby.
" aaaw...sakit ka. "
" habis kamu bikin gemes sih."
Risya cemberut sambil memegang pipinya yabg tadi dicubit Arul.
" gimana tadi waktu anter papah? ngobrol apa aja?"
" ehm....ga banyak cuma seputar kampung kita aja. "
" ooh...aku seneng deh ka. liat kamu akrab sama papah. " kata Risya lagi. bikin Arul jadi teringat perjanjiannya.
" iya aku juga seneng. " jawab Arul tanpa ekapresi dan wajah tampannya jadi bermuram durja.
Risya menatap wajah kekasih hatinya yang diselimuti mendung. membelai pipi kanannya dan dengan lembut bertanya " Ada apa kak?" tanya Risya lagi. Intuisinya mengatakan ada sesuatu yang disembunyikan oleh kekasihnya itu.
Arul memegang tangan Risya yang berada di pipinya menarik dan memintanya untuk terus membelai pipinya dengan lembut. matanya terpejam merasakan belaian tangan Risya yang lembut dipipinya " hm...nyamannya.." gumam Arul dengan mata terpejam.
Risya membiarkan tangannya tetap berada di pipi Arul. Dia tidak ingin mengganggu kekasihnya yang sedang ingin bermanja dengannya. Risya mendekatkan wajahnya lebih dekat, melihat wajah kekasihnya yang sangat tampan membuatnya bergerak lebih dekat dan mencium kening kekasihnya dengan lembut membuat Arul malah bergumam. " hmmmm...mmmm...". Di mencoba menikmati kecupan sayang yang Risya berikan padanya.
Arul membuka matanya perlahan.memandang wajah kekasihnya dengan penuh rindu. matanya memberikan sorot mata yang begitu misterius.sesaat penuh cinta namun tiba-tiba berubah dengan sorot mata penuh kesedihan. Risya memegang kedua pipi Arul. membuat mata mereka beradu pandang dan bertanya pada Arul " Ada apa ? jangan membuatku takut ka.?
" Kenapa kamu takut ? " bukan jawaban yang diperoleh, Arul justru balik bertanya padanya.
" Aku melihat ada kesedihan dimatamu. aku takut ada sesuatu yang akan membuat kita terpisah lagi seperti kemarin. "
" Deg..." hati Arul terkejut mendengar apa yang Risya katakan. Apa Risya bisa membca pikiranku ? "
" Apa kamu percaya pada cinta kita? Apa kamu yakin dengan hubungan kita ini? kamu yakin padaku?" Arul justru memberikan banyak pertanyaan pada Risya yang membuat Risya tidak mengerti dan semakin takuut.
" Apa maksud kamu ka?" tanya Risya dengan curiga.
" sayang jawab dulu dong pertanyaanku ? " pinta Arul manja.
" aku percaya dengan cinta kita. aku juga yakin padamu. "
" Dan jika suatu hari takdir memisahkan kita, yakinlah bahwa aku selalu mencintaimu. apa kamu mau ? " tanya Arul pada Risya, pandangannya tajam ke mata Risya seakan ingin memantapkan hati dan pikirannya sendiri bahwa apapun yang terjadi Arul akan menikahi Risya.
" Jangan bikin aku takut ka. tolong bicara yang jelas." Risya memeluk Arul seolah malam ini mereka akan berpisah. Risya takut jika terjadi sesuatu sama Arul nantinya dan mereka akan dipisahkan oleh takdir.
" Hei...hei...kenapa jadi kamu yg manja sekarang? "
" habisnya kamu bilang begitu. aku nggak mau pisah sama kamu ka. please jangan ngomong gitu. " Risya malah semakin mengeratkan pelukannya. Arul hampir saja tak mampu menahan airmatanya. Dia mengusap lembut rambut Risya yang panjang. Andai dia mampu mengatakan pada gadis itu untuk menunggunya selama 5 th lagi. Arul menggelengkan kepalanya, menyerahkan segalanya pada takdir yang kuasa. saat ini dia benar-benar hanya ingin bersama kekasihnya menikmati malam ini hanya dengannya.
Arul membalas pelukan Risya dengan erat.
" kak...apa yang terjadi sebenarnya? katakanlah aku siap mendengarnya. aku tau hatimu begitu resah. aku takut..benar-benar takut." kata Risya masih dalam pelukan Arul.