"Aku ingin memberitahumu. Aku sudah mengirim pesan berulang kali, tetapi kamu tidak menjawab," kata Agnes dengan sedih.
Anya berpura-pura terkejut. "Kamu mengirim pesan padaku? Kenapa aku tidak tahu?"
"Bukankah ini nomor ponselmu? Paman Galih yang memberikannya padaku," kata Agnes sambil menunjukkan ponselnya.
"Benar, tetapi aku tidak menerima apa pun. Mungkin Aiden yang membuat ponselku dalam mode silent," kata Anya sambil tersenyum.
"Apakah Aiden tidak suka kita memiliki hubungan yang dekat? Ia terlalu ketat," canda Agnes.
"Mungkin ia hanya tidak mau aku terlalu sibuk," Anya tersenyum dengan tidak peduli.
"Aku tidak punya saudara, tidak punya kakak dan tidak punya adik. Hanya kamu satu-satunya saudaraku. Apakah aku tidak bisa dekat denganmu?" Agnes terlihat sedih.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com