Rara mengambil kopi yang ada di sampingnya. Ia sudah merasa dingin di tubuhnya karena udara semakin dingin karena lamanya di tempat itu. Apalagi dengan sinar matahari yang tidak sepenuhnya masuk ke dalam lembah itu.
"Coba di sini ada pemandian air hangatnya. Pasti akan lebih rileks ini badan. Emm, apa di sini nggak ada genangan air buat mandi, apa? Tadi di rumah aku malas mandi. Tapi badanku terasa lengket," ujar Veve.
"Iya mungkin ada atau tidak. Lagian kanu yang bilang ingin cepat-cepat ke sini buat mandi, kan?" kata Rara menyeringai.
"Emang aku bilang gitu, yah? Perasaan tadi kamu," timpal Veve. Ia mendengus menatap ke arah Rara yang sok tidak acuh dan hanya main game itu.
Hari sudah semakin siang tetapi tidak ada tanda-tanda lelaki memanggil mereka untuk makan. Mereka hanya mengganjal perut dengan makan batagor yang dibelikan oleh Ragil. Walau mereka juga makan jajan yang dibeli oleh Daren di mobil.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com