Laila senang karena ada bala bantuan datang. Ia melambaikan tangan pada tiga kurcaci. Tetapi ia juga tidak tahu mengapa anak-anak itu sudah pulang pagi-pagi. Entah itu membolos atau karena dipulangkan dari sekolah. Hilman dan Eva juga melihat tiga kurcaci dengan heran. Padahal tidak ada yang memberitahu kalau Laila sudah pulang. Keduanya hanya saling menatap dan menggelengkan kepala tanda tidak tahu.
"Assalamualaikum, Kak Laila, Pak Hilman, Tante emm ... siapa aku lupa," ungkap Ayub. Ia berjalan dengan ngos-ngosan karena masih lelah dan harus melewati jalan menanjak.
"Waalaikumussalam Warahmatullah ... kalian kok sudah pulang? Nggak sekolah, hayuuu ... kalian nggak boleh bolos sekolah!"
"Enggak, Kak. Tadi kami dibubarkan oleh guru karena akan ada rapat. Jadi kami disuruh belajar di rumah duluan!" jawab Wawan. "Lagian kata Ayub, kamu sudah pulang. Ya sudah, kami langsung ke sini."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com