Seberapa lama aku berlatih dan melangkah? Kenapa begitu panjang sekali kaki ku terus melangkah? Kenapa begitu sulit untuk mengenang nya. Apakah karena aku semakin tua? Atau karena hati ku yang sulit untuk menerima nya lagi?
Jika menari adalah pengalihan masa lalu kelam ku, aku sangat senang jika hal itu benar.
------
7 September 2017
Seseorang mengirimkan surat pada Chessy, dia mengambil nya dengan semangat. Dia bahkan tidak bisa melewatkan semenit pun, dia beharap jika itu adalah surat dari ibu nya.
Ternyata itu bukanlah surat dari ibu nya, melainkan surat ancaman dari seseorang yang begitu kejam. Chessy membuka surat itu, membongkar tali pita nya. Seseorang itu menuliskan....
~~~~
Dear Chessy...
Hallo aku ada pembenci mu di dunia ini. Bagaimana kabar mu? Kuharap kamu tidak dalam keadaan baik-baik saja.
Jika kamu menerima surat ku, jalang. Kuharap kamu keluar dari grup ku itu! Itu grup perempuan. Girl Group. Tidak boleh ada laki-laki di sana. Dan tidak ada orang kulit hitam di sana! Hey Chessy.... Apakah kamu melakukan oprasi plastik? Berapa banyak uang yang kau keluarkan? Ibu mu akan menangis melihat nya!
Chessy... tangan ku sudah keram menuliskan kata-kata kejam ini. Inti nya, tinggalkan blackout! sekali lagi, itu adalah untuk perempuan. Bukan untuk kamu yang melakukan transgender!
~~~~
Chessy menutup surat itu dan menutup nya kembali, Rose memaksa Chessy untuk memberikan dia surat itu, tapi Chessy menolak, membuntal kertas itu dan memasukan nya pada tempat sampah dangan sikap kesal dan penuh amarah.
Selama ini Rose lah yang selalu mendukung dan membantu Chessy dalam menyelesaikan suatu perkara. Tapi untuk kali ini, Chessy tidak ingin membiarkan Rose ikut campur lagi.
"Sejak kapan aku transgender? Dan sejak kapan aku melakukan operasi plastik? Hahahaha... kenapa mereka begitu konyol?" Chessy bicara pada diri nya sendiri.
Chessy mengecek beberapa email yang entah dari mana orang itu bisa mengetahui nya. Dia membuka satu persatu, dan mendapatkan komentar buruk di dalam nya.
Chessy membaca nya dengan sabar, bahkan Chessy hanya menahan tangisannya saja. Serta beberapa komentar jahat dari warganet yang melakukan serangan jahat pada nya.
Di Instagram milik GY entertainment, di setiap postingan Chessy dan para anggota nya. Selalu saja ada yang mengatakan hal hal yang bukan tentang nya. Rose diam diam sudah ada di dana, di sebelah Chessy dan menatap teman nya yang membaca komentar satu persatu itu.
Rose sudah terlebih dulu menetes kan air mata. Chessy mendongak, lalu menyimpan ponsel nya, sedangkan Rose sudah lebih dulu memeluk Chessy.
"Sabar ya Chessy... hiks. Mereka emang gak pernah paham, kita hanya perlu membaca komentar positif, dan menjadikan komentar negatif sebagai pelajaran untuk kita.
"Makasih Rosie...." Ucap Chessy sambil menghapus air mata nya.
Sooya, si tertua dan yang paling cantik ini membuka pintu dan terkejut karena adik adik nya yang menangis sambil berpelukan. Dia karena yang paling tua dan paling dewasa, berusaha untuk menenangkan adik adik nya itu supaya tidak menangis.
Orang yang baru selesai melakukan sesi pemotretan ini datang. Itu Jennie dengan tubuh lelah nya dan kacamata minus yang dia pakai. Dia mendengarkan suara seseorang menangis yang tak asing untuk nya.
"Ada apa ini?" Tanya Jenn.
Sooya menjelaskan apa yang terjadi dengan mereka. Jenn jadi ikut terbawa suasana, dan akhirnya mereka sama sama saling bercerita bagaimana seseorang yang merasa kan sakit hati karena ucapan pedas seseorang.
Jenn menatap Chessy dan Rose bergantian.
"Kalian masih mending, sedangkan aku? Semua yang ku perbuat rasa nya salah terus. Bahkan aku tidak bisa merasakan bernapas sekejap saja..." Kata Jenn dengan tisu untuk mengelap air mata nya.
Sooya memeluk Jenn, Rose juga. Karena tidak ingin larut dalam kesedihan, Sooya membuatkan beberapa makanan instan, karena Sooya gak terlalu bisa masak kan?
"Hmm... Gimana cara masak nya ini? Duh... Manager Kim mana yah?" Sooya kebingungan saat di suruh masak....
Susah di tulis dan susah di ucapin deh pokok nya.
[Yah.. maaf aja nih, author nya medok Jawa. Ini aja ngomong udah blepotan...]
Sooya menceplok telur dan membuat makanan, pedas, asin, dan manis. Terserah orang mau makan yang mana.
"Ya udah Jangan nangis dong. Ayo, makan dulu!" Ajak Sooya.
Tiga anak nya itu menangguk dengan berjalan lemas ke arah Sooya dan makanan yang dia masak itu.
[::]
Chessy menelepon Sooya esok pagi nya, sambil menunggu jam kelas nya. Yoona yang ada di samping nya ngomong kalau Adam beneran cuti.
"Yang Lo lakuin persis kayak waktu Adam nyariin kamu!" Kata Yoona.
Chaeun juga ada di sebelah Chessy sambil makan sandwich yang ia beli di toserba.
"Emang nya Adam penting banget yah?" Tanya Chaeun.
"Ya iyalah! Dia kan masuk tim kita!" Ketus Chessy. Dia langsung masuk ke dalam kelas nya.
"Sabar ae mas!" Kata Yoona.
Sedangkan Chaeun melahap sekaligus sandwich itu, Chessy terus terusan menelepon Adam, tapi dia kemarin hanya mengatakan.
~Maaf tapi aku lagi sibuk~
Kini hari hari Chessy menjadi gelap dan tidak berwarna seperti saat dia bersama dengan Adam. Dia bertanya tanya apakah Adam sudah makan? Apakah Adam sudah tidur?
"Ugh... Aku ngapain jadi peduli sih!" Tanya Chessy dan sekaligus menyesali diri nya yang sangat mudah sekali cemas.
Selama berhari-hari ini Chessy selalu pulang tepat waktu, dan itu membuat manager Kim tidak mengawasi Chessy dengan ketat lagi selama masa jam belajar nya.
.
.
.
Seseorang menarik perhatian nya, menggunakan kacamata hitam, berkumis tipis, dan rambut panjang seperti om om.
Chessy segera berlari meninggalkan Yoona dan Mina sendiri.
"Jong! Kemana saja kamu hah?!" Bentak Chessy.
"Siapa yah? Sakit mbak?" Kata orang itu yang ternyata bukan Adam.
Chessy meminta maaf pada orang itu karena udah lancang aja tiba tiba Jambak rambut segala lagi. Yoona dan Mina ikut membela Chessy dan mengatakan minta maaf.
Mereka akhirnya nongkrong sebentar di kafe kampus mereka. Sambil mengatakan apa yang sebenarnya terjadi dengan Chessy, kenapa ia bisa salah orang?
"Chessy... kamu kenapa sih? Cerita dong!" Kata Yoona.
"Iya Chessy. Kamu kenapa sih? Ada masalah?" Tanya Mina juga.
Sedangkan Chessy hanya menggeleng. Kemudian seseorang mengantarkan surat.
"Siapa sih! Udah gak jaman tau! Kirim kirim surat!" Bentak Chessy yang langsung marah.
Kemarin, dia baru saja mendapatkan komentar negatif dan surat ancaman untuk nya. Apakah semua orang begitu jahat?
Tapi ternyata dugaan nya itu salah. seseorang itu adalah Adam, yang menyuruh Chessy untuk ketemuan di warung makan tempat Bi Ahn. Seperti biasa nya.
Chessy langsung tersenyum.
"Surat dari siapa Chessy?" Tanya Mina.
"Dari my Daddy!" Kata Chessy yang berbohong, padahal itu dari Adam. Gak apa apalah yah, semoga aja ucapan adalah doa. Daddy.