webnovel

PERASAAN YANG MEMBARA

21+ FREY : “Awasi Zulian dan jangan pukul dia.” Permintaan kakakku terdengar cukup mudah. Yaitu untuk mengawasi sahabatnya di kampus dan menjaga tanganku untuk diriku sendiri. Dan ini tentunya sangat mudah. Bahkan jika Zulian adalah seorang kutu buku. Aku selalu berpikir ini sangat lucu, aku tidak punya waktu untuk berpikir dengan diriku sendiri. Hanya ada satu tongkat yang harus aku fokuskan tahun ini, dan itu adalah tongkat hoki ku. Tujuanku setelah lulus adalah untuk mendapatkan kontrak kerja. Hal terakhir yang aku butuhkan adalah pengalihkan perhatian dari semuanya. Di dalam atau di luar. Hanya saja, mematuhi aturan lebih sulit dari yang aku pikirkan. **** ZULIAN: Semua orang membuatku bingung. Dan tidak lebih lagi seseorang yang bernama Frey Geraldi. Aku hampir tidak berbicara sepatah katapun dengannya sepanjang waktuku mengenalnya, tetapi kali ini, Aku menginjakkan kaki di kampus, dan dia tidak akan mungkin akan goyah. Aku tidak pernah bisa mengantisipasi langkah selanjutnya. Dan setiap kali kita bersama, langkahku selanjutnya adalah sebuah misteri. Aku ingin menyerah padanya, tapi itu mungkin aku harus berterus terang tentang sesuatu yang belum pernah aku pedulikan sebelumnya.

Richard_Raff28 · LGBT+
Pas assez d’évaluations
273 Chs

PRANDIKA - DENY

-PRANDIKA-

"Kami baru bertunangan sebentar," rengek Hyoga. Dia membenamkan wajahnya di bahu Mal. "Mal, aku minta maaf untuk memberitahumu ini, tapi kita harus kawin lari, mungkin besok. Sebutkan harga Kamu."

Mal mengangkat tangan untuk mengelus kepala Hyoga. "Diam! Jangan takut dengan swatch, putri bunga jagung Aku. Selain itu, jika kita kawin lari sekarang, kita akan melewatkan Lickin' Apple-tini Slosh Fest."

"Itu tidak sampai akhir pekan depan," kata Hyoga penuh harap. "Apakah kamu tidak ingin pergi ke Pickin sebagai suamiku?"

"Oh." Mal membuka mulutnya, lalu menutupnya lagi dan menyipitkan matanya. "Itu rendah, Hyoga Kumara. Beraninya kau menggunakan kelemahanku untuk melawanku." Dia melipat tangannya di depan dada. "Hanya untuk itu, aku membiarkannya merencanakan pernikahan terbesar dalam sejarah Bandung. Juga, Aku mengenakan biru laut, dan Kamu benar-benar mengenakan bunga jagung. " Dia mengendus. "Ingat, Clara tidak menyangkal apa pun dariku."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com