webnovel

pertemuan tidak terduga.

sedikit informasi buat para pembaca,mulai dari sini gaya penulisan novel aku akan di ganti seperti penulisan novel romance agar enak dan mudah di baca.ada beberapa bagian dan semua bab akan aku revisi gaya penulisan nya dan gaya bahasanya.

( ) jika aku menulis dialog di dalam tanda itu artinya suatu karakter berbicara atau berfikir di dalam batinya.

jika kalian pernah membaca novel dari Jepang maka gaya penulisan yang akan aku ubah 11/12 mirip seperti itu.

jujur saja kamu tau?sebenarnya aku baru kali ini menulis novel dengan tema fantasi,jadi maaf-maaf aja nih ya kalau bahasanya gitu.

kalian tidak keberatan kan gaya penulisan kedepan nya seperti novel Jepang romance?aku anggap kalian tidak keberatan.oke.....hanya itu informasi yang aku sampaikan.

(ya ampun gayaku itu tadi mirip sekali dengan tokoh utama dalam sebuah cerita,ya?maksudku,ekspresi dari cowok tadi seperti seorang heroin yang bertemu dengan protagonis untuk pertama kalinya,bedanya dia itu laki laki,sih.kalau sudah begini,mau bagaimana lagi,kan?aku akan membuat diriku seperti seorang protagonis dan terlihat sekeren mungkin,fufu~)

Annika sempat-sempatnya berfikir seperti itu.padahal dihadapan nya ada dua ekor ular raksasa yang terlihat marah dengan dirinya.yah,jika itu orang lain maka dia akan berfikir untuk bertahan hidup dan melarikan diri,atau ada juga yang melawan ular itu.

gadis itu tersenyum lebar seperti menemukan mainan baru.ini akan menjadi kesempatan nya untuk bersinar terang seperti seorang protagonis dalam cerita,bagaimana mungkin dia akan melewatkan nya,bukan?saat ini dia ingin terlihat sekeren dan sebadas mungkin.

dia masih melesat ke arah kedua ular itu dengan kecepatan tinggi,bahkan siapapun yang di lintasi nya akan merasa terkena hembusan angin kencang.kedua ular juga menggeliat di permukaan tanah dengan kecepatan tinggi sehingga benda apapun di jalur mereka akan hancur.

sheeeesssss!!!

suara desisan berkumandang dari kedua mulut ular itu.desisan nya membuat bangunan sekitar berguncang dan gendang telinga terasa sakit serasa mau pecah.di tambah kedua ular itu sedang bergerak,jadi ada beberapa bangunan yang runtuh di sebelah kiri dan kanan jalur mereka bergerak.

(uuu-uhhh!nyebelin banget suaramu itu.baiklah kau sudah membuatku merasa kesal maka Terima lah konsekuensi nya,ya!)

Annika menutup kedua belah telinga ketika melesat ke arah kedua ular itu.jika terus seperti ini maka gendang telinga nya bisa saja akan pecah,dan itu sangat buruk nantinya.

gadis itu membuat sebilah pedang kegelapan dari energi sihir penghancur nya,tanpa aba aba dia melesat dengan kecepatan tinggi dari sebelum nya ke arah dua ular itu.

mata merahnya bersinar terang dengan niat membunuh yang kuat.

apapun yang di lewati oleh Annika terbakar karena pedang kegelapan itu.jarak di antara dia dan dua ular sudah sangat dekat, lalu dengan sekejap mata Annika mengayunkan pedangnya ke arah dua ular itu.

Annika berada di belakang kedua ular itu dengan kuda-kuda memegang sebilah pedang.kepalanya tertunduk dan kedua ular itu hanya diam di tempat seakan akan waktu baru saja berhenti.

tidak ada bekas goresan atau sabetan pedang di tubuh dua ular itu walaupun Annika sudah menebasnya.

jika orang-orang melihat ini tentu mereka akan merasa kebingungan dan berkata"eh?apa?tidak terjadi apapun kepada dua ular itu?"kebanyakan tentu mereka akan berfikir atau berkata demikian,tetapi.......

tubuh dua ular itu terbelah menjadi dua dan api kegelapan menyelimuti seluruh tubuh mereka.dapat di pastikan kedua ular itu sudah mati dengan kondisi tubuh terbakar sampai menghitam.

api kegelapan itu terus menyapu dan melahap apapun di sekitar mereka,walaupun dua tubuh ular itu sudah menjadi debu.

dengan sangat cepat api kegelapan mulai melahap bangunan yang ada di sekitar dan seketika hancur lebur.

tidak ada suara bangunan runtuh ataupun suara api pada umumnya,yang ada api itu sangat tenang walaupun memancarkan energi sihir kehancuran sangat kental.

Annika berbalik badan melihat api kegelapan nya mulai mengamuk mencari benda benda untuk di lahap.satu jentikan jari muncul sebuah lubang hitam di atas api kegelapan dan melahap api itu sampai habis.bahkan bangunan yang tidak kena api itu ikut terserap ke dalam.

ekspresi nya sangat serius dan dingin seperti seorang pembunuh yang sedang melihat mangsanya tewas mengenaskan.

dia menjentikan jarinya lagi dan secara ajaib lubang hitam itu menghilang seperti menyusut.tidak ada lagi api kegelapan di sana,yang ada hanya puing puing bangunan runtuh.

tidak ada sama sekali bekas api kegelapan di sana,seolah olah kejadian tadi hanya sebuah ilusi saja.

ekspresi Annika kembali menjadi normal.dia terkekeh-kekeh dengan senyum puas di wajahnya.

(sudah jelas aku sudah menjadi protagonis dalam kejadian ini.tidak akan kubiarkan orang lain mengambil peran ini,karakter sampingan ya karakter sampingan aja,iyakan?jangan seenaknya mengambil peran orang lain)

usai berfikir seperti itu Annika melesat kembali untuk mencari para monster.menjadi protagonis dan menyelamatkan semua orang pada kejadian tidak terduga ini adalah tujuan Nya,tetapi kayaknya kalau di perhatikan lebih seksama,Annika itu lebih mirip seperti seorang author yang mengatur jalan cerita dalam sebuah kejadian dari pada seorang protagonis.

yahh...apapun itu selama kamu terlihat keren dan badas tidak peduli protagonis ataupun author peranmu,iyakan?tetapi mungkin sebagian orang ingin menjadi protagonis ketimbang menjadi seorang author yang seperti Tuhan dalam karyanya.

maksudku...kamu bisa mengatur jalan ceritamu jika menjadi author,dan itu lebih bagus,loh?rasanya seru mengatur jalan cerita sendiri seenak jidat tanpa terkekang apapun seperti protagonis.

sejauh mata memandang Annika melihat orang-orang dari berbagai kalangan sedang bertarung melawan para monster.banyak korban jiwa berjatuhan dengan berbagai macam kejadian merenggut nyawa mereka.seperti ada yang tertimpa bangunan,dimakan oleh monster dan terkena sihir ataupun serangan dari monster.

pusat kota kerajaan sudah mendekati ambang kehancuran meskipun para monster yang keluar dari dungeon sudah berhenti sekitar setengah jam lalu.

cukup banyak penduduk yang mati di medan perang itu seperti orang dewasa,lansia,dan bahkan anak-anak karena tidak sempat melarikan diri seperti yang lainnya.

tidak ada seseorang pun yang paham dengan situasi nya sama sekali dan apa penyebab para monster Dungeon menyerang pusat kota.yang ada hanyalah keputus-asaan menyelimuti pikiran orang-orang.

walaupun sebagian kecil masih ada yang berjuang sekuat tenaga menahan gelombang penyerangan itu,tetapi dikarnakan terlalu banyak jadinya mokad seperti yang lainnya.

dapat dikatakan jika kamu melihatnya itu adalah kematian terhormat seperti yang ada di buku-buku itu.mati seperti itu tidaklah buruk karena sudah berjasa walaupun hanya sedikit.tekat yang kuat, amarah,rasa kemanusiaan,cinta kasih sayang,dan keberanian lah yang membuat orang-orang itu melawan gelombang para Monster.

aksi mereka patut di acungi jempol dan diberi penghormatan.Annika memberi salam penghormatan di dalam hatinya kepada para pahlawan itu dengan tulus,karena itu adalah tindakan mulia dibandingkan orang-orang yang rela meninggal kan satu sama lain dan lebih mementingkan dirinya sendiri.

Annika sendiri tidak berniat membantu mereka yang sedang bertarung,dia lebih memilih mencari gerombolan Monster kuat ataupun Monster tingkat bencana.

mereka terlihat tidak memerlukan pertolongan dan itu merupakan pengalaman yang bagus untuk mereka nantinya.

karena dirinya yakin mereka pasti bisa mengalahkan nya.mungkin itu pemikiran sedikit kejam,tetapi mau bagaimana lagi,kan?Annika adalah tipe orang yang tidak mudah bersimpati kepada orang lain meskipun mereka dalam kondisi perlu pertolongan.

satu kata yaitu"egois"dia tidak peduli dan acuh tak acuh dengan orang lain yang bukan orang terdekat atau kenalannya.menjadi pahlawan bukan berarti kau harus di paksakan untuk menyelamatkan semua orang yang ada di sini,tentu nya tidak bisa bukan untuk menyelamatkan mereka semua?kecuali kamu memiliki tubuh yang banyak.

Pahlawan adalah sosok yang membawa kemenangan pada dasarnya,dan bukanlah penyelamat dan penolong semua orang layaknya budak.maksudnya tujuan pahlawan adalah pembawa kemenangan untuk orang-orang yang sedang hidup,bukannya menolong orang-orang yang mau mokad.yah meskipun kebanyakan pahlawan masih mempertahankan pendirian seperti"aku harus membawa kemenangan dan menyelamatkan kan semua orang bagaimanapun caranya!"pendirian seperti itu akan rentan dimanfaatkan dan naif.pada akhirnya para musuh akan memanfaatkan itu untuk menghancurkan pahlawan.

pemikiran seperti itu mungkin sangat ekstrim dan kejam seperti Villain.tetapi dengan pemikiran seperti itu kemenangan dapat diraih.

jadi kesimpulan nya menjadi pahlawan hanya memiliki satu tujuan,yaitu kemenangan.menolong orang-orang boleh,tetapi jangan terlalu berlebihan seperti seorang budak agar tidak di manfaatkan nantinya.jika ingin menolong orang tolonglah mereka yang paling perlu membutuhkan bantuan.

itulah sosok pahlawan bagi Annika.Pahlawan pembawa kemenangan bagi semua orang dan hanya fokus pada tujuan kemenangan.

Annika menangkap seorang anak perempuan sedang menangis di tengah-tengah jalan sambil memegang sebuah boneka beruang.dilihat dari kondisinya anak itu lepas dari genggaman orang tuanya ketika sedang melarikan diri,jalur di sana juga masih bagus seperti belum terjangkau oleh para Monster.

itu cukup deket dengan tempat pengungsian yang berada di dekat istana kerajaan,sih.jadi masuk akal belum terjangkau oleh para Monster yang saat ini masih berada di tengah-tengah pusat.

kerja bagus untuk mereka yang berhasil menahan gelombang para Monster Kroco di tengah-tengah pusat kota.setidaknya dalam pandangan Annika ada belasan Monster tingkat bencana sedang mendekat lebih dalam di pusat kota kerajaan.

(1...2..... 5...9.....15.mantap!aku akan membunuh mereka semua,dengan begitu skenario pahlawanku akan menjadi kenyataan)

usai berfikir seperti itu Annika melompat tepat di depan anak perempuan yang sedang menangis dengan kencang itu.dia memeluk boneka beruang sambil berkata "ibu" sambil menangis.

Anak itu sempat berhenti menangis setelah melihat Annika yang berada di hadapan nya.tetapi dia menangis kembali dan Annika berusaha memikirkan cara untuk menenangkan nya.

Annika memeluk anak itu dengan penuh kasih sayang seperti seorang ibu untuk menenangkan kanya.dia juga mengelus rambut anak itu.

"jangan khawatir,kakak sudah ada di sini.kakak berjanji akan mengantarkan mu kepada kedua orang tuamu.yosh,yosh~.....jangan menangis lagi,lihat tuh matanya jadi bengkak dan memerah,kan."Ujar Annika.

dia berkata seperti itu dengan nada lemah lembut dan anak perempuan itu berhenti menangis.

Annika melepaskan pelukannya,kemudian memberikan senyuman hangat kepada anak perempuan itu.

"be-benarkah?....ka-kakak janji akan mengantarkan kan Echino,kan?....kakak tidak berbohong kepada Echino,kan.?

anak perempuan itu berkata dengan suara serak,tatapannya penuh dengan harapan kepada Annika.

"kakak berjanji akan membawa Echino"

Annika mengusap rambut anak perempuan bernama Echino itu sembari tersenyum bagaikan malaikat.

Echino tercengang melihat senyuman manis itu.meskipun dia masih kecil,Echino dapat merasakan kehangatan dari Annika.pada umumnya anak seusia itu sangat sensitif terhadap apapun termasuk perasaan seseorang.

sayangnya suasana hangat itu harus hilang karena ada sebuah Monster kelas bencana berbentuk laba laba dalam ukuran besar bergerak menuju mereka berdua.mulutnya terdapat darah yang masih segar yang menandakan dia baru saja memangsa seseorang.

gerakan nya cepat,kaki-kakinya sangat tajam,matanya merah darah,dan ukurannya sangat besar,sebanding dengan sebuah bangunan rumah dia tingkat.

"duduk diam di sini.kakak akan mengalahkan monster laba-laba itu dengan cepat,mengerti?"

Echino mengangguk paham,lalu Annika membuat sebuah pelindung untuk melindungi Echino agar tidak terlibat pertarungan.

Annika membuat sebilah pedang kegelapan seperti tadi,lalu melesat ke arah laba laba itu.

laba laba itu menyemburkan racun berwarna hijau pekat ke arah Annika dari mulutnya,tetapi dapat di hindari tepat waktu.

monster itu terus-terusan menyemburkan racun ke arah Annika yang sedang berlari ke arahnya.setiap racun itu menyentuh permukaan tanah akan melelehkan apapun seperti lava gunung berapi,jadi Annika harus gesit menghindar agar tidak terkena racun itu.

Annika mengayunkan pedangnya hingga terbentuk siluet tebasan bulan sabit mengarah dengan kecepatan tinggi ke pada laba laba itu.

bomm!

tebasan itu mengenai tepat di kepala laba laba,tetapi terluka pun tidak,bahkan goresan sedikit pun tidak ada di kepala nya.

(seperti yang di harapkan dari monster kelas bencana!)

laba-laba itu menyemprotkan jaringannya ke arah Annika dengan kecepatan tinggi sehingga mata manusia biasa tidak akan bisa melihatnya.untungnya Annika saat itu berada dalam mode kekuatan matanya aktif jadi dia bisa melihat dengan jelas serangan itu.

Dia menghindar dengan meloncat ke udara lalu berpindah posisi dengan bongkahan bangunan yang ada di belakang laba laba itu.

sekejap mata dia langsung berpindah tempat,lalu tanpa basa basi Annika menebas bagian belakang laba-laba itu dengan pedang kegelapan yang sudah di perkuat dari sebelumnya.

kiekkkkkkkk!!!

mendapat serangan kejutan dari belakang,laba-laba itu berteriak kesakitan.dia mengayunkan kakinya ke arah Annika dengan gegabah sehingga dapat di hindari dengan mudah oleh Annika.

walaupun serangan itu termasuk gegabah,tetapi itu sangat cepat sehingga orang lain dapat terbunuh dalam sekejap.

Annika menghindar ke samping, kemudian melanjutkan serangan nya.dia menebas bagian sisi kiri laba-laba itu kemudian mempercepat gerakan nya seperti kilat.

sing!

sing!

sing!

sing!

tebasan demi tebasan di seluruh bagian tubuh laba-laba itu sehingga membuat dia meraung-raung kesakitan.gelombang suaranya sangat memekak telinga sampai-sampai bangunan runtuh.

Annika terpaksa harus memberhentikan serangan nya dan mundur tepat di hadapan laba-laba itu.tubuhnya di penuhi dengan luka yang dalam dan mengeluarkan bau amis kuat serta cairan berwarna hitam pekat.

(ueeekkk!apa apaan bau monster ini!baunya sangat busuk dan menyengat....ueeekkk!)

Annika serasa ingin muntah.dia menutup mulutnya untuk menahan agar tidak muntah.pertahanan nya sangat terbuka dan dia lengah,laba-laba itu sedang mempersiapkan serangan terakhir nya dengan seluruh tenaga yang tersisa.

muncul bola sihir cukup besar di mulut laba-laba itu,lalu dengan cepat melesat seperti laser ke arah Annika.

gadis itu yang merupakan keluarga Mikhailovich secara refleks membangkitkan naluri bertarungnya karena merasa terancam.

aura sihir kegelapan meluap dari dalam tubuhnya,lalu dengan gerakan cepat dia mengayunkan pedang nya ke arah serangan laba-laba itu.

siluet tebasan membelah laser itu lalu berlanjut membelah tubuh laba-laba itu.pada umumnya jika kekuatan sihir bentrok maka akan terjadi ledakan,tetapi di sana sama sekali tidak ada.yang ada hanyalah serangan laba-laba itu terserap kedalam pedang Annika.

tubuh laba-laba itu terbelah tetapi tidak mengeluarkan darah sama sekali di bekas tebasan itu.darah yang keluar dari tubuhnya dikarnakan serangan Annika sebelumnya.

laba-laba itu mati di tempat dengan mengenaskan.Annika berkata"eh?"sembari mengedipkan matanya beberapa kali.mulutnya sedikit terbuka,badannya tertegun diam di tempat karena bingung dengan apa yang terjadi.

"apa yang terjadi barusan?rasanya tubuhku bergerak sendiri ketika merasakan ancaman?"Tanya Annika pada diri sendiri.

entah kenapa Annika merasa tubuhnya sekarang seperti baru saja menerima kekuatan.dia dapat merasakan aliran darahnya sendiri dan bahkan seluruh bagian tubuhnya.insting nya menjadi tajam dari sebelumnya,tubuhnya juga terasa menjadi sangat ringan.

pikiran nya menjadi sangat lancar dari sebelumnya,dia dapat merasakan ada yang berubah di seluruh tubuhnya.perasaan nostalgia terlintas di pikiran dan menyelimuti hatinya.

(perasaan nostalgia ini.......kebangkitan kekuatan naluri bertarung?)

Bingo!ini adalah kebangkitan naluri bertarung yang hanya terjadi kepada seluruh keluarga Mikhailovich.melihat dari Annika yang sempat terancam nyawanya tadi,dia menyimpulkan naluri bertarung keluarga Mikhailovich ataupun yang memiliki darah Mikhailovich dapat di picu ketika nyawa terancam.

tetapi dirinya di massa lalu mengalami kebangkitan naluri bertarung ketika melihat kedua orang tuanya tewas di depan mata.

(jadi begitu...)

tidak mau ambil pusing dengan teori konspirasi,Annika lebih memilih untuk membuang jauh-jauh pemikiran itu.prioritas utamanya adalah mengantar Echino dan membasmi para Monster kelas bencana.kalau orang-orang tidak bisa membasmi para kroco mungkin Annika akan membasmi mereka juga,dengan begitu skenario pahlawan nya akan terjadi.

Annika mengunakan sihir teleportasi,lalu dengan sekejap dirinya berada di hadapan Echino.Annika membatalkan sihir pelindungnya.

"Kakak sudah selesai,Echino.nah...haruskah kita pergi sekarang menemui kedua orangtua Echino?"

Echino mengangguk pelan sembari mengeluarkan suara"Mmm"Annika kemudian menggendong Echino dengan kedua belah tangannya.

terbentuk empat sayap di belakang Annika,sepertinya dia akan terbang daripada berlari seperti sebelumnya.

"pegangan yang erat ya,Echino.kita akan menemui orang tuamu dengan terbang di udara"

Annika kemudian terbang ke langit menuju tempat pengungsian para penduduk,letaknya di dekat istana kerajaan.Echino bersuara "Uwoohh!" ketika dibawa terbang oleh Annika.

Echino tertawa gembira ketika Annika menggendong nya terbang di langit.angin menerpa wajah dan rambut mereka berdua,sehingga rambut mereka berkibar.

Annika juga ikut tersenyum melihat Echino tertawa renyah,sekarang dirinya merasa seperti seorang ibu-ibu yang sedang mengurus anak.

nyatanya Annika sudah bisa menjadi mama muda karena wajahnya sangat dewasa meskipun umurnya masih tujuh belas tahun.

beberapa kepakan sayap akhirnya mereka sampai di tempat pengungsian para penduduk berkumpul.di sana sangat ramai sekali para penduduk yang sedang terluka maupun yang masih sehat.

ada beberapa orang seperti anggota keluarga kerajaan maupun prajurit yang sepertinya menjadi pengurus tempat itu.para bangsawan juga berada di sana,dan bahkan Yang mulia Raja serta Yang mulia Ratu kerajaan Venezue.

Annika turun dari atas udara tepat di tengah-tengah tempat itu.sayap berjumlah empat dan berwarna kegelapan nya itu sangat mencolok sehingga dia menjadi pusat perhatian.

Annika acuh dan cuek saja dengan semua perhatian itu,dia melangkahkan kakinya bersama Echino menuju ke atas panggung tempat orang yang ingin memberikan pengumuman atau arahan.

dia sudah berada di atas panggung,kemudian Annika berbicara.

"semuanya tolong perhatian sebentar,ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan kepada kalian semua.oleh karena saya berharap kalian semua mendengar kan apa yang ingin saya sampaikan ini"

Annika berkata dengan nada tinggi dan tegas di atas panggung itu.sejak awal sepertinya dia tidak perlu berkata begitu karena semua orang sudah menatapnya sejak tadi.tetapi itu terkesan tidak sopan,dan juga ada beberapa orang seperti anggota keluarga kerajaan Raja dan ratu tidak Melihatnya naik ke atas panggung.

suaranya dapat di dengar semua orang,Annika melanjutkan apa yang ingin dia sampaikan.

"anak perempuan yang ada di samping saya ini bernama Echino,dan dia mencari orang tuanya.saya menemukan anak ini di jalan menangis karena sepertinya dia terpisah dengan kedua orang tuanya.kalau ada yang merasa kehilangan anak bernama Echino,silahkan maju ke paling depan."

terdengar suara ribut di antara para penduduk setelah mendengar pengumuman dari Annika.tak lama kemudian sepasang suami istri maju ke barisan paling depan dan berkata...

"permisi,nona muda.kami berdua adalah orang tua dari Anak itu"

"Echino,apakah benar mereka berdua adalah orang tuamu?"tanya Annika.

Echino menganggukkan kepalanya sebagai tanda" iya"lalu Annika mempersilahkan Echino bertemu dengan kedua orang tuanya itu.

Echino berlari turun dari panggung lalu mendarat di pelukan ibunya.

suasana keluarga yang hangat,Echino dan kedua orang tuanya menangis.rasa cemas,takut,dan khawatir akhirnya hilang dari pikiran dan hati mereka.

kedua orang Echino berterima kasih kepada Annika dengan membungkukan badan sebanyak tiga kali.Annika membalasnya dengan senyumam kecil terukir di wajahnya.

Echino melambaikan tangannya kepada Annika sebagai tanda perpisahan.wajahnya dipenuhi dengan senyuman gembira dan senang,Annika juga ikut melambai dan membalas senyuman manisnya itu dengan tersenyum manis juga.

siapa sangka ternyata Seluruh keluarga Annika berada di sana sedang memperhatikan nya.Annika turun dari atas panggung berjalan ke arah keluarganya yang berkumpul dengan para bangsawan dan anggota keluarga kerajaan.

semua orang memberi jalan gadis itu seperti seorang tuan putri yang lewat.langkahnya berhenti tepat di hadapan keluarga nya.

seluruh keluarga Annika memiliki reaksi yang sama dan mengeluarkan suara "ehh?" terlepas dari suasana itu,Annika tetap santai dan siap menghadapi pertanyaan yang akan di lontarkan kepadanya.walaupun dirinya sangat malas jika harus berhadapan dengan hal itu,tapi mau bagaimana lagi,Nasi sudah menjadi bubur.