Jujur, ia jadi rindu masa-masa SMA, di mana perang yang ia hadapi hanya sebatas perkelahian massal antar pelajar. Peperanga yang seperti itu menurutnya lebih terbuka dan juga lebih simple.
Berbeda dengan perang yang dilakukan para organisasi mafia dari balik bayang-bayang seperti sekarang ini. Bahkan perang masih belum dimulai, namun masing-masing dari mereka telah melakukan persiapan dengan cara apapun yang mereka bisa meskipun hal itu terdengar sangat pengecut sama sekali.
Karena pada dasarnya, tak ada kata pengecut sama sekali di dalam Dunia Bawah. Apapun memang harus dilakukan, karena yang terpenting adalah siapa yang bertahan hidup paling lama.
Aldy meneguk cairan bir dingin dari dalam kaleng dan kembali menghisap asap nikotin melalui mulutnya, mengepulkannya perlahan ke udara.
Aldy memejamkan matanya dan bersandar pada kuri yang ia duduki di teras depan lantai atas itu. "Kayaknya bakal banyak pertumpahan darah malam ini."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com