Berlanjut.
*****
Rio sampai juga di Sekolahnya. Pemuda ini menaruh tas di tempatnya seperti yang diharuskan.
"Rio, kamu sudah sarapan belum? Kalau belum? Pergi ke kantin, yuk!" ajak Laras meminta.
"Maaf Laras sebenarnya aku sudah sarapan, tapi tidak apa-apa. Aku akan ikut denganmu ke kantin," ujar Rio menerima.
"Nah, ini baru yang disebut sahabat," senang Laras beserta dengan senyuman.
"Ayo!" ajaknya bersama.
Keduanya pergi menuju kantin sekolah untuk jajan. Tidak tampak adanya Lay di antara keduanya. Sepertinya Lay datang terlambat lagi? Sudah kesekian kalinya dia ditegur, tetapi tetap saja dia membandel.
*****
Di Kantin Sekolah.
Rio dan Laras sudah duduk berdua saling berhadapan. Keduanya sudah memesan satu porsi makanan untuk disantap.
Yang dipesan bukanlah makanan mewah seperti sarapannya orang-orang kaya. Baik Laras maupun Rio hanya memesan satu porsi Nasi Goreng dengan Telur Mata Sapi di atasnya, dan Mie Goreng pedas Level sedang.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com