Aku masih ingat betapa kamu sangat ingin melepaskan tanganku saat itu. Padahal aku menggenggamnya dengan sekuat tenaga. Aku bisa merasakan betapa dinginnya malam itu, entah karena dinginnya guyuran hujan atau dinginnya tatapanmu. Aku juga masih ingat, kamu menang saat itu. Kamu berhasil melepas tanganku dan melemparkannya jauh-jauh. Dan aku masih ingat juga, betapa derasnya air mataku bahkan lebih deras dari hujan malam itu. Tapi setelah satu setengah tahun berlalu, kamu kembali dihadapanku lagi. Yang membuat rasa ingin melupakanmu tenggelam kembali.
—
Kamu masih terlihat sama seperti dulu, kecuali warna rambut yang berubah menjadi lebih cokelat dan warna kulit yang lebih cerah.
"Hai Rin, apa kabar?" Sapamu seperti tanpa dosa.
"Kenapa kamu ada disini?"
"Aku kesini untuk ketemu kamu. Aku baru saja sampai di Indonesia."
"Terus?" Jawabku ketus.
"Aku Rindu kamu. Jadi aku langsung datang ke sini."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com