Hari sudah beranjak pagi, akan tetapi Kania masih tertidur pulas di kamarnya. Ia lupa bahwa sekarang ia tinggal di rumah Willy. Bukan rumah mewahnya lagi. Perlahan Kania membuka matanya perlahan, sinar matahari menyelinap masuk diantara gorden-gorden menyengat mata Kania. Seketika ia terbelalak.
"Astaga!! Aku lupa ini rumah Willy!!" kata Kania.
Ia segera turun dari ranjangnya dan keluar menuju dapur. Tampak semua orang sudah berada di meja makan. Willy, Wildan, Arini, dan Sintya. Kania sedikit canggung karena dia bangun kesiangan.
"Selamat pagi semuanya!!" sapa Kania.
"Bagus deh, udah numpang. Jam segini baru bangun!!" kata Sintya.
Seketika Willy menatap tajam Sintya. Ekspresinya seperti tidak suka dengan perkataan Sintya. Kania merasa bersalah karena ia terlambat bangun, akan tetapi hatinya sangat sakit karena perkataan Sintya. Kania hanya menunduk dan berdiri mematung.
"Nona Kania, silahkan duduk. Mari kita sarapan!!" ajak Arini.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com