Kebaikan hati Michael
Di kamar Michael yang temaram dan dingin itu, tercium bau alkohol yang kuat. Sosok laki-laki itu terlihat sedang berbaring di atas kasur dan tubuhnya ditutupi oleh selimut tebal.
Adam menaruh nampan berisi mangkok sup hangat dengan pelan. Belum sempat ia berusaha untuk membangunkan Michael, dia melihat laki-laki itu membuka matanya. Laki-laki itu mengangkat tangannya, mengambil handphone yang tergeletak di atas meja, dan duduk.
"Ada apa tuan muda?"
Wajah Michael yang biasanya pucat kini berubah menjadi kemerahan karena alkohol. Tangannya bergerak dengan cepat di atas layar handphone, mengetik sesuatu, terdiam sebentar, lalu mengetik lagi. Tidak lama kemudian, dia melempar handphonenya di atas meja, dan kembali berbaring.
"Ah," Adam berusaha menjauhkan nampannya agar tidak terkena handphone yang dilempar Michael, "Tuan muda, dimakan dulu supnya. Mumpung masih panas."
Chapitre verrouillé
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com