"Iya pelatih!" Untuk Gabby, makanan adalah segalanya. Tubuhnya langsung terasa seperti dibakar oleh api ketika ia mendengar dirinya diancam tidak boleh makan, "Besok aku pasti bisa lolos seleksi!"
"Aku tidak akan membiarkan pelatih mengambil jatah makan siangku!" Lanjut Gabby menggebu-gebu.
Semua teman-teman Gabby yang ada disana saling bertukar pandang dan tertawa kecil. Di mata mereka Gabby terlihat seperti singa kecil yang baru saja lahir dan tidak diberi susu oleh ibunya.
Dengan wajah dingin pelatih Jack melanjutkan, "Kamu janji nggak akan kehilangan fokus lagi?"
"Janji, aku janji pelatih!" Namun secara perlahan Gabby menggelengkan kepalanya. Dia tiba-tiba tersadar kalau ada kemungkinan dirinya termenung melihat ketampanan wajah Michael yang duduk di kursi penonton, "Tapi pelatih, apa pelatih mau memberiku toleransi kalau misalnya aku nggak sengaja nggak fokus?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com