Yusuf menyeringai saat melihat tempat yang dimaksud oleh Adam. Tempat yang sama saat ayahnya diculik.
"Sepertinya mereka tidak belajar dari masa lalu. Kamu memiliki kartu akses masuk?" Tanya Yusuf kepada Adam.
"Bagaimana Pangeran tahu kalau tempat ini menggunakan karti untuk akses masuk?" Tanya Adam balik dengan kening berkerut.
"Karena aku sudah pernah masuk ke dalam gedung ini."
Adam tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar. Dia pikir tempat ini tidak ada yang mengertahui tapi ternyata sudah.
"Ini kartu milik saya. Biasanya ada yang berjaga di depan sana tapi kenapa sekarang tidak?" Tanya Adam sambil menunjuk jalan satu-satunya untuk masuk.
"Mungkin mereka semua sedang merayakan kemenangannya," Ucap Yusuf sambil menatap Ali tajam. "Ayo, kita harus masuk secepatnya!"
Ali langsung keluar sedangkan Adam melongo, bingung. Melihat Yusuf yang terburu-buru membuatnya bertanya-tanya, apa yang sebenarnya tidak diketahuinya?
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com