webnovel

PACARKU ABDI NEGARA

Putri Adelia, adalah putri dari seorang tentara bintang satu. Kehidupan keluarga militer membuat seorang Adel tumbuh menjadi gadis yang cukup berpendirian kuat. Adel yang selalu melihat mamanya menangis saat papanya pergi bertugas ke luar kota atau ke luar negeri mengharamkan dirinya mendapat pasangan yang memiliki profesi sama dengan papanya. Terlebih kakaknya yang memiliki profesi sama dengan sang papa hilang dan tidak kembali setelah membantu perang. Kedatangan seorang Yusuf membuat hati Adel yang dingin mulai menghangat, apalagi Yusuf yang pantang menyerah meski mendapat penolakan berkali - kali dari Adel membuat hati Adel mulai tersentuh. Kenyataan yang tiba - tiba datang membuat Adel terpukul, pria yang mendekatinya itu juga seorang abdi negara yang sangat diharamkan masuk ke dalam hati Adel. Mampukah Yusuf menyakinkan Adel kalau mereka bisa menjalani kehidupan bersama meski dia adalah seorang abdi negara yang sangat dibenci oleh Adel? Dapatkah Adel merubah presepsinya tentang seorang Abdi negara? Kejutan besar apalagi yang Yusuf berikan kepada Adel selain dia yang bekerja di dunia militer?

kartikawulan · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
381 Chs

Bab 157

Yusf dan Adel saling bergandengan tangan keluar dari kamar yang mereka sewa. Hati Adel masih kesal karena semua orang tahu dengan apa yang terjadi saat ini dan Adel adalah orang terakhir yang tahu semuanya.

"Itu Ali dan Sabrina sudah menunggu kita!" Ucap Yusuf sambil menunjuk ke arah Ali dan juga Sabrina yang sudah berdiri untuk menyambut mereka.

Adel memeluk Sabrina untuk menyalurkan semua yang sedang dia rasakan saat ini. Rasa takut yang dia rasakan sejak dia melihat alat penyadap itu akhirnya keluar dan membuat Adel menangis.

"Putri, kendalikan emosi kamu. Kita sedang berada di luar dan tidak bisa dipungkiri orang yang sedang mengawasi kita ada di sekitar sini." Bisik Sabrina saat Adel memeluknya dengan menangis.

Adel menghapus air matanya. Rasanya dia masih tidak percaya dengan apa yang terjadi saat ini. Dadanya masih berdegup dengan cepat dan tidak bisa dipungkiri lagi, Adel saat ini takut.

"Kita pulang dulu dan nanti kita bicarakan saat sudah berada di tempat yang aman."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com