webnovel

Penyelamat

Rizki sampai di lapangan, sudah ada Irwan dan Ridho yang menunggu.

"Ini ada apa sih?" Tanya Rizki pada semua orang.

"Ini Ki, masa seenaknya aja si Shalsa ngehukum calon siswi disini!" tegas Irwan memberitahu.

Rizki langsung berlari menghampiri Shalsa. "Lo apa-apaan sih Shal? kalo mau bertindak tuh tanya Gue dulu, Lo gak ada hak buat nentuin setiap keputusan, disini Gue Ketua Osisnya! " ucap Rizki emosi.

"Tapi kan Gue nurutin apa yang Ridho bilang!" Shalsa berusaha membela dirinya. Sedangkan Ridho yang dituduh pun tak terima.

"Heh! Apaan? Gue gak nyuruh Lo buat ngehukum!" BalasbRidho tidak terima.

"Udah!" Irwan melerai, "Mending Lo pergi deh Shal! dan jangan ulangi kesalahan seperti ini, tanya dulu sama Rizki, hargai dia sebagai Ketua Osis," usir Irwan halus.

Shalsa pun pergi, tentu setelah menghentakkan kaki nya kesal.

"Gila tuh kakak kelas baek amat ya," ucap Rara dalam hatinya.

"Kalian gapapa? mending kalian langsung masuk kegugus masing-masing oke?" Lanjut Irwan.

Ketiga gadis yang tadi dihukum pun menurut dan meninggalkan lapangan menuju ke gugus masing-masing setelah mengucapkan terima kasih.

"Tunggu!" cegah Rizki, membuat ketiga gadis itu kembali.

"Kalian gugus berapa?" Tanya Rizki.

"Aku gugus 16 kak!" ucap Rara.

"Putri gugus 5 kak!"

Rizki mengangguk, "kalo Kamu?" tanya Rizki pada Lesti.

"Gugus 4!"

"Lah kalo gitu pas dong, kalian ikut kita aja"" kata Ridho.

"Maksudnya?" ucap mereka tidak paham.

"Gini, kamu kan gugus 5, jadi kamu ikut Ridho," kata Irwan kepada Putri. "kalo kamu ikut kakak, kamu gugus 16 kan?" lanjutnya pada Rara.

"Iya kak!" jawab Rara.

"Dan, brrarti kamu ikut kakak!" kata Rizki pada Lesti.

***

"kenapa kamu bisa telat?" Tanya Rizki sambil berjalan menuju gugus.

"Aku kesiangan kak," jawab Lesti.

"Mm," Rizki mengangguk. "Pasti malemnya begadang ya?" tebak Rizki yang membuat Lesti cengengesan.

"Gapapa, lain kali jangan begadang," jelas Rizki. "Nama kamu siapa?"

"Aku Lestiani, biasa dipanggil Lesti." jawab Lesti. "kalo kakak?"

"Rizki!" jawabnya. "Ya udah, kita lanjut kegugus!" jelas Rizki. Lesti mengangguk setuju.

***

Keheningan terjadi beberapa saat, antara Putri dan Ridho.

"Mm, kak!" Putri memecahkan keheningan.

"Iya," jawab Ridho seraya menatap Putri.

"Maaf ya, udah bikin repot," Putri menunduk.

"Repot? Kenapa? Kamu gak ngerepotin," jawab Ridho bingung.

"Kalo aja Putri gak telat, pasti kalian gak kaya gini," Putri masih menunduk, merasa bersalah.

"Udahlah bukan salah kamu juga, lagian Shalsa aja yang aneh," kata Ridho. "Oh. iya kenalin nama kakak Ridho." Ridho mengulurkan tangan, yang diterima oleh Putri. "Putri."

"Eh! lepasin tangan lo dari pacar Gue!" kata Shalsa sambil menepis tangan Putri.

"Oh! maaf kak, tadi kak Ridho cuma ngenalin dirinya," jawab Putri takut.

"Gak usah didengerin Put, halu emang nih anak, mending kita lanjut jalan," Ridho menarik tangan Putri.

"Ish! ayank, tungguin!" teriak Shalsa.

"Jangan lo ikutin Gue!" ancam Ridho.

***

"Kak!" panggil Rara.

"Iya dek, kenapa?" Jawab Irwan.

"Jangan panggil dek dong kak!" Rara memanyunkan bibirnya, merasa tak terima.

"Kan kakak belum tau nama kamu adek!" Irwan sengaja menggoda Rara.

"Kak!" kesal Rara, "panggil Rara aja, jangan pake adek okay?" Rara melihatkan ibu jarinya sambil senyum.

"Oke adek!" goda Irwan lagi.

Rara mendengus kesal. Irwan pun mengacak pelan rambut Rara.

Entah kenapa sifat cuek Irwan seakan hilang ketika bersama Rara, Irwan pun heran, kenapa dirinya bisa bercanda dengan calon adik kelasnya itu, bahkan dia jarang bercanda dengan adik kelasnya yang lain, bahkan hampir tidak pernah.

***

"Assalamualaikum!" salam Rara saat masuk rumah.

"Waalaikum salam" jawab Selfi-kakak Rara.

"huft, capek!" Rara duduk disofa dan menyenderkan kepalanya, sambil memejamkan mata.

"Tadi pagi kamu dihukum?" Tanya Selfi.

"Nggak!" jawab Rara dengan mata yang masih terpejam.

"Bagus deh," Selfi mengangguk.

"Makanya kalo dibangunin tuh jangan susah!" Omel Selfi, membuat Rara membuka matanya, "Ya mana Rara tahu" jawab Rara santai.

"Yaudah sana kamu mandi gih, bau tahu!" Goda Selfi seraya menutup hidungnya.

"Enak aja, walau aku keringetan gini, aku tetep wangi tahu!" Rara beranjak menuju kamarnya.

***

"Eh, anak bunda udah pulang" ucap Sarah.

"Iya bunda," jawab Lesti. "Aku kekamar ya bun, capek banget!" lanjutnya.

sesampainya dikamar, Lesti bergumam, "Untung tadi pagi gak sendirian telatnya," ucap Lesti

"Tapi, mereka siapa ya?, kenapa gak aku tanya namanya sih?" Lesti berfikir.

"Besok kalo ketemu aku tanyain deh namanya!" lanjut Lesti.

***

"Ish capek amat ya hari ini!" keluh Putri.

"Eh, mput udah pulang?" tanya Dewi.

"Iya ma, aku masuk kamar ya, capek mau istirahat," Putri melenggang pergi.

***

"Bebeb!" panggil Rani.

Irwan diam.

"Makan yuk!" ajak Rani.

"Gak" jawab Irwan.

"Ish, ayo!" rengek Rani

"Gue sibuk!" Irwan pergi meninggalkan Rani.

***

"Ayank kamu mau aku bantu apa?" Tanya Shalsa.

"Gue gak butuh bantuan Lo, tapi Gue mau Lo pergi dari hadapan Gue!" jawab Ridho tanpa menatap Shalsa. Sedangkan disisi lain, Aulia berusaha untuk mendekati Rizki.

"Honey!" Aulia memanggil Rizki, namun Rizki acuh.

"Oh oke! nanti lo lakuin aja besok ya," ucap Rizki pada Ridwan. Ridwan mengangguk setuju.

"Honey!" panggil Aulia sekali lagi.

"Wen, lo udah selesai?" Tanya Rizki pada Weni dan mengabaikan Aulia.

"Hampir Ki, Nanti kalo selesai langsung Gue kash ke Lo," jawab Weni.

"Ish, honey!" Aulia kesel karena tidak mendapat respon.

"Lo diem kek, jangan berisik! Gue lagi sibuk!" jawab Rizki kesal.

"Ga, Lo udah siapin absen setiap gugus?" Tanya Rizki. Ega yang ditanya pun mengangguk. "Udah Ki, ada di lemari," kata Ega.

***

Sinar matahari hampir muncul, semua pengurus Osis sedang menyiapkan lapangan untuk upacara pagi ini, Sekolah memang sepi, karena semuanya diliburkan, hanya pengurus Osis dan beberapa pengurus eskul yang datang kesekolah.

"Gimana? Udah siap?" Tanya Rizki.

"Udah Ki" jawab Rafly.

"Yaudah tolong lo buka gerbangnya ya," tolong Rizki. Dan Rafly langsung menurut, berlari menuju Gerbang.

***

"kali ini jangan telat lagi!" ucap Lesti, ketika sudah bangun.

Tok..tok...tok..

"De, bangun!" Sarah ~bunda Lesti.

"Iya bun Lesti udah bangun ko," jawab Lesti.

"Aku mandi dulu deh!" kata Lesti langsung bersiap untuk mandi.

***

Tok..tok..tok..

"Mput! bangun Sayang, nanti telat lagi loh" kata Dewi ~Mama Putri.

"Udah Ma, Mput udah bangun, sekarang Mput mau mandi dulu!" kata Putri.

***

Selfi berjalan menuju kamar Rara, berniat membangunkan sang adik.

"Astagfirullah!" ucap Selfi kaget ketika pintu kamar Rara terbuka.

"Kenapa kak?" Tanya Rara santai.

"Kamu ngapain bikin orang kaget sih!" kesal Selfi.

"Ya mana Rara tau, udah ah aku mau siap-siap dulu!" kata Rara.

"Lah terus kalo mau siap-siap kenapa kamu keluar kamar?" tanya Selfi.

"Rara tuh mau ambil sesuatu didapur." kata Rara sambil menuruni tangga.

***

Lapangan SMA Wijaya sudah dipenuhi oleh semua calon kelas X dan serta anak Osis.

"Baiklah semuanya, kakak mohon kalian baris dengan rapih dan tenang!" tegas Rizki.

"Kenalin nama kakak adalah Rizki Syabruddin, ketua osis SMA WIJAYA" Rizki memperkenalkan diri.

"Gila ketosnya ganteng banget, bakal betah lah Gue sekolah disini!" ucap salah satu siswi SMP pelan.

"Biasa aja tuh, gak ganteng," celetuk salah satu siswi dengan keras, dan langsung menutup mulutnya dengan tangannya.

"Suara siapa itu?" Ucap Rizki.

***