webnovel

Oh hantu ku

Na Bong-sun memiliki kepribadian yang sangat pemalu dan rendah diri, tidak punya teman dekat, dan terus-menerus ditegur di pekerjaannya sebagai asisten koki di Sun Restaurant. Dia juga sesekali melihat hantu, terima kasih kepada nenek dukun . Suatu hari, Bong-sun dikuasai oleh hantu perawan penuh nafsu bernama Shin Soon-ae. Untuk mengimbangi kurangnya romansa dalam kehidupannya yang pendek dan percaya bahwa hanya dengan kehilangan keperawanannya dia akan dapat "menyelesaikan dendamnya" dan beralih ke kehidupan setelah mati, Soon-ae bertekad untuk merayu sebanyak pria yang dia bisa dengan memiliki berbagai wanita, dan dia menemukan Vessel yang sempurna di Bong-sun. Bos Bong-sun adalah bintang koki arogan Kang Sun-woo, yang diam-diam dia naksir. Sun-woo belum berkencan dengan siapa pun sejak hatinya hancur oleh teman kuliahnya Lee So-hyung, yang merupakan produser TV. Tapi ketika Bong-sun tampaknya menyingkirkan rasa malunya dan tiba-tiba berubah menjadi wanita yang percaya diri dan dinamis, dia akhirnya menangkap matanya. Sementara itu, misteri seputar kematian Soon-ae melibatkan saudara ipar Sun-woo, seorang perwira polisi yang baik hati, Choi Sung-jae, yang mungkin tidak seperti kelihatannya.

Shinta123 · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
16 Chs

Chapter 3

Soon Ae mulai teringat dengan masa lalunya begitu dia melihat ahjussi Shin yang ternyata ayahnya. Dulu warung keluarganya Soon Ae selalu ramai. Bahkan para pelanggannya yang rata-rata supir taksi, selalu antri sampai mengular. 

Soon Ae selalu sibuk sementara adiknya Kyung Mo selalu jadi yang paling malas. Soon Ae dan para pelanggannya sangat akrab bahkan mereka sering bersenda gurau bersama. Saat para supir taksi itu memintanya bernyanyi, Soon Ae mengeluh tapi kemudian menuruti mereka dan bernyanyi dengan suara merdunya.

Di masa kini, ahjussi Shin menggendong Kyung Mo pulang dan membawa Soon Ae bersamanya. Melihat warung itu membuat Soon Ae sedih, ia berusaha menahan air matanya saat memakan makan malam yang ahjussi Shin berikan untuknya.

Saat Soon Ae mengambil sendok, ia teringat bagaimana dulu dia sering kali mengomeli ayahnya karena kurang bersih dalam membersihkan peralatan makan. Saat Soon Ae melihat wadah kimchi, ia teringat bagaimana dulu ia selalu mengomeli ayahnya gara-gara ayahnya sering lupa menutupi wadah kimchinya.

Ahjussi Shin merasa tidak enak karena tidak menyalakan kipas angin dan membuat tamunya kepanasan. Tapi saat ia hendak menyalakan kipas, kipas itu malah tidak mau menyala. Soon Ae dengan ahlinya menyalakan kipas itu hingga benda langsung bekerja dan membuat ahjussi Shin terheran-heran.

"Aku sangat berterima kasih padamu. Aku membawamu kemari karena aku ingin memberimu makan. Tapi aku tidak tahu apakah kau menyukainya?"

"Iya, rasanya enak"

Tak bisa lagi menahan emosinya, Soon Ae langsung buru-buru pamit pergi. Ahjussi Shin langsung menghentikannya untuk memberinya ongkos taksi. Saat ahjussi Shin mencopot sarung tangan karetnya, Soon Ae memperhatikan sarung tangan karetnya ahjussi Shin sudah rusak. Soon Ae berusaha menolak uang itu tapi ahjussi Shin bersikeras memaksa Soon Ae menerimanya sebagai ungkapan terima kasih atas Kyung Mo. Soon Ae akhirnya menerimanya tapi kemudian cepat-cepat berlari pergi.

Soon Ae berkaca-kaca saat ia melihat sekelilingnya, teringat disinilah lingkungan tempat tinggalnya dulu. Saat ia melewati area pertokoan terdekat, Soon Ae teringat semua kenangannya bersama tetangga-tetangga pemilik toko-toko tersebut.

Saat Soon Ae melihat salah seorang ahjumma pemilik toko baju, dia langsung menghampiri ahjumma itu dan bertanya apakah punggungnya baik-baik saja. Ahjumma itu tentu saja bingung melihat wanita asing tiba-tiba bicara akrab padanya. Seketika itu pula langsung sadar dan membuat-buat alasan bahwa dia mengetahui sakit punggungnya ahjumma karena dia pernah membeli baju di situ lalu cepat-cepat melarikan diri.

Soon Ae kemudian pergi mendatangi kantor polisi yang membuatnya teringat akan kenangannya dengan Sung Jae. Dulu, Soon Ae dengan gugup merapikan penampilannya sebelum membawa masuk pesanan makan siang para polisi di kantor polisi itu. Soon Ae tampak malu-malu saat berada di dekat Sung Jae. Ia memberikan mangkok nasi khusus untuk Sung Jae sebelum buru-buru pergi karena ternyata didalamnya ada lauk tambahan khusus untuk Sung Jae. Para polisi yang lain tentu saja langsung protes. Soon Ae mengintip Sung Jae dari jendela sebelum benar-benar pergi dengan senyum lebar.

Sekarang, saat Soon Ae diam-diam memandangi Sung Jae dari luar, ia berpikir bagaimana Sung Jae masih sama seperti dulu. Selalu hangat dan sangat tampan "Segalanya masih sama seperti dulu. Tapi, kenapa hanya aku yang hilang? Kenapa aku meninggalkan semua kenangan ini dan mati? Aku mengingat semuanya kecuali saat itu (saat kematiannya). Apa yang sebenarnya terjadi padaku?"

Keesokan harinya, ahjussi Shin minum-minum sendirian sambil menonton acara masaknya Sun Woo di TV. Saat kamera menyorot Soon Ae, ahjussi Shin tentu saja langsung mengenalinya. Dia tidak menyangka ternyata gadis itu seorang chef terkenal sampai bisa masuk TV. Tapi yang benar-benar menarik perhatian ahjussi Shin adalah menu yang dimasaknya, sup pollack nasi gosong.

"Itu kan... Soon Ae ku dulu selalu membuatnya. Orang semuda dia bisa tahu bagaiman cara memasaknya?"

Pada saat yang bersamaan, Eun Hee, Soon Ae dan para asisten juga sedang menonton acara yang sama. Para asisten sangat kagum pada Sun Woo. Sun Woo pasti seorang jenius mengingat dia tidak suka nasi tapi bisa membuat menu seperti itu. Mereka juga memuji Bong Sun yang tampak sangat natural di TV. Hanya Min Soo seorang yang ngedumel kesal dan tidak setuju dengan pujian mereka terhadap Bong Sun.

Seo Joon telat menonton acara itu gara-gara sibuk menyusun sarung tangan karet baru pemberian sponsor. Seo Joon mengatakan bahwa sepertinya sarung tangan karet itu sangat mahal karena sarung tangan karet itu terasa sangat enak dipakai. Mendengar itu, Soon Ae diam-diam menyelinap pergi.

Sun Woo juga sedang menonton acara masaknya lewat smartphone-nya sambil berteriak-teriak kesal mengomentari penyutradaraannya yang sangat jelek, tidak mengclose-up senyum menawannya hingga pesona-nya tidak kelihatan.

Tak lama kemudian, seorang wanita pengendara sepeda lewat dan langsung menghampiri Sun Woo. Sun Woo langsung senang mengira wanita itu mengenalinya dan mau minta tanda tangannya... tapi ternyata wanita itu cuma mau tanya arah. hahahaha... malu deh!

Soon Ae ternyata diam-diam menyelinap pergi untuk mencuri salah satu sarung tangan karet milik restoran untuk dia berikan pada ahjussi Shin lalu bertanya bagaimana rasanya? Ahjussi Shin yang menggunakan sarung tangan karet itu untuk membuat kimchi, berkata bahwa sarung tangan karet baru itu memang terasa sangat enak, tapi apa pentingnya pendapatnya akan sarung tangan karet itu? Soon Ae beralasan bahwa sarung tangan karet itu adalah sample yang dia berikan gratis jadi dia sangat butuh pendapatnya akan barang itu.

"Pokoknya pakai saja, jangan merasa terbebani" ujar Soon Ae yang kemudian membuang sarung tangan karetnya ahjussi Shin yang sudah rusak ke tempat sampah.

"Terima kasih. Sarung tangan karetku berlubang dan aku berniat untuk membeli yang baru"

Ahjussi Shin lalu meminta Soon Ae mencicipi rasa kimchinya. Saat ahjussi bertanya bagaimana rasanya, Soon Ae tidak langsung menjawabnya malah minta izin melihat-lihat dapurnya ahjussi Shin. Walaupun agak bingung tapi ahjussi Shin tetap mengizinkannya. Soon Ae pun langsung masuk dapur untuk mencari sesuatu tapi malah mendapati keadaan dapur yang amat sangat berantakan.

Soon Ae menemukan sebotol soda di kulkas lalu langsung menuangnya kedalam kimchinya ahjussi Shin. Ahjussi Shin tentu saja bingung kenapa dia malah mencampur kimchi dengan soda?

"Soda berbeda daripada gula dan bisa memberikan kelezatan yang berbeda" jawab Soon Ae

Ahjussi Shin mencoba rasanya dan langsung terkagum-kagum karena rasanya sama persis seperti kimchi buatan putrinya dulu. Ahjussi Shin mengaku bahwa dia tidak tahu rahasia resep ini dan asal saja mencampur kimchinya dengan gula.

"Anda punya seorang putri?"

"Iya, dulu... sekarang dia sudah pergi jauh. Dia putri yang seperti putra bagiku. Ngomong-ngomong, siapa namamu nona?"

"Aku Soon Ae, ayah" batin Soon Ae... tapi kemudian dia menjawab "Nama saya Bong Sun, Na Bong Sun"

Ahjussi Shin lalu keluar membeli minuman karena dia baru ingat kalau dia belum menawari minuman apapun untuk Bong Sun. Soon Ae berusaha menolaknya tapi ahjussi Shin tetap ngotot. Soon Ae langsung mendesah menyadari ayahnya tidak pernah membiarkan tamu-tamunya pergi dengan tangan kosong.

Soon Ae berniat membantu ahjussi memasukkan kimchinya kedalam wadah tapi saat dia masuk dapur untuk mencari wadah kimchi, dia teringat dengan kamarnya. Begitu membuka kamarnya, Soon Ae langsung kagum karena ayahnya masih membiarkan kamarnya sama seperti 2 tahun yang lalu. Soon Ae melihat foto dirinya yang tersenyum bahagia, dia tidak menyangka ternyata foto itu akan menjadi fotonya yang terakhir.

Saat Soon Ae tengah membuka-buka diary lamanya, Kyung Mo datang dan langsung bertanya curiga siapa dia? Soon Ae langsung bangkit sambil pura-pura salah masuk ruangan, dia kira kamar itu kamar mandi. Kyung Mo tidak percaya, masa' iya dia tidak bisa membedakan antara kamar tidur dan kamar mandi? Apa dia buta?

Soon Ae langsung kesal melihat sikap kasar adiknya yang biasanya sangat pemalas dan suka bangun sore kalau lagi mabuk. Kyung Mo juga kesal melihat wanita asing dihadapannya ini malah mempelototinya.

"Lihat apa?" bentak Kyung Mo

"Apanya?" balas Soon Ae

Pertengkaran mereka terhenti dengan cepat saat ahjussi Shin kembali. Ahjussi Shin memberitahu Kyung Mo bahwa wanita ini adalah orang yang membawanya ke kantor polisi kemarin malam saat dia pingsan karena itulah Kyung Mo harus berterima kasih padanya. Kyung Mo menurutinya walaupun dia mengucapkan kata terima kasihnya dengan setengah hati.

Soon Ae kesal dengan sikap adiknya dan langsung menyinggung sebagai pengangguran dan benalu yang tidak pernah membantu ayahnya. Kyung Mo tidak terima dan langsung balas menyindir Soon Ae sebagai pengangguran juga mengingat dia berada di tempat ini pada jam kerja. Saat itulah, Soon Ae mulai ingat kalau dia tadi izin keluar sebentar dan sekarang dia sudah harus kembali, maka dia pun langsung cepat-cepat pamit pergi.

Keesokan harinya, Soon Ae lagi-lagi mencuri barang-barang di restorannya untuk dia serahkan pada ahjussi Shin. Soon Ae beralasan kalau restorannya punya banyak jadi dia memberikan sedikit untuk ahjussi. Hal ini berlangsung selama beberapa hari, Soon Ae terus menerus mencuri berbagai barang dan bahan makanan dari restoran lalu menyerahkannya pada ahjussi Shin.

Suatu hari, Sun Woo tengah mengawasi masakan para asistennya. Saat mereka tengah membahas menu spesial apa yang akan mereka sajikan saat restoran buka nanti, Sun Woo menyarankan sebaiknya mereka membuat pasta kaviar. Tapi saat Ji Woong hendak mengambil kaviarnya di kulkas, makanan itu malah tidak ada.

Sun Woo langsung bingung, perasaan kaviar itu kemarin masih ada di kulkas lalu kenapa sekarang menghilang. Dong Chul tiba-tiba angkat bicara dan memberitahu bahwa beberapa hari ini, banyak barang-barang yang menghilang dari dapur. Dia baru bilang sekarang karena dia merasa tidak perlu merepotkan Sun Woo mengingat jumlah barang yang menghilang cuma sedikit.

Soon Ae baru saja mengunjungi ahjussi Shin lagi. Saat dia pergi, dia bertemu dengan Sung Jae yang bertanya apa yang dia lakukan disini? Soon Ae dengan senyum malu-malu memberitahu bahwa dia baru saja mengunjungi ahjussi Shin. Mereka kemudian jalan bersama dimana Sung Jae mengomentari keakraban Bong Sun dengan ahjussi Shin. Soon Ae beralasan bahwa itu hanya karena ahjussi Shin adalah orang yang baik dan sudah seperti ayahnya sendiri.

"Kau jauh lebih terbuka daripada yang kukira. Kukira kau orang yang sangat pendiam" ujar Sung Jae

Soon Ae tersenyum bahagia saat dia berpikir bahwa masuk kedalam tubuh Bong Sun pasti takdir karena dia bisa bertemu dengan ayahnya dan juga Sung Jae. Saat melihat tangan Sung Jae yang berada sangat dekat dengannya, Soon Ae benar-benar ingin menggenggam tangan indahnya Sung Jae.

"Aku melihatmu di TV, kau tampak tidak gugup sama sekali"

"Iya, aku ingin menggenggamnya" sahut Soon Ae. Tapi dia cepat sadar diri dan langsung menanggapi obrolan Sung Jae tadi.

Saat mereka hendak berpisah, Soon Ae dengan bahagia berpikir bahwa jika mereka bertemu lagi lain kali maka dia ingin sekali menggenggam tangan Sung Jae.

"Hati-hati di jalan" ujar Sung Jae

Soon Ae begitu bahagia dengan ucapan Sung Jae yang penuh perhatian itu. Saking bahagianya, sampai-sampai langit tampak begitu indah di matanya, orang-orang yang lewat juga sangat indah, bunga-bunga di pinggir jalan juga indah.

"Oh, sepertinya wajahku memerah. Aku ini tidak tahu malu sekali. Sudah lama aku tidak bergairah seperti ini. Omo, apa yang harus kulakukan" Soon Ae melompat-lompat kegirangan dan berputar-putar bahagia... saat itulah tiba-tiba roh Soon Ae terlihat sekilas dari tubuh Bong Sun.

Ahjussi Shin bingung melihat banyaknya barang-barang pemberian Bong Sun. Dia tidak bisa membuangnya tapi juga merasa tidak enak untuk menggunakannya. Kyung Mo datang dan langsung bingung melihat barang-barang sebanyak itu. Ahjussi Shin pun memberitahunya bahwa semua ini adalah pemberian Bong Sun.

Mendengar itu, Kyung Mo jadi semakin curiga dengan Bong Sun. Kenapa dia memberikan semua barang-barang itu? Dia yakin kalau Bong Sun pasti punya tujuan tertentu dengan semua ini. Pasti Bong Sun itu penipu yang berniat menggoda ahjussi Shin karena mungkin Bong Sun mengira ahjussi Shin adalah pria tua kaya raya. Ahjussi Shin tidak percaya, lagipula Bong Sun tidak tampak seperti wanita macam begituan.

Tapi Kyung Mo tetap yakin dengan dugaannya "Anak muda jaman sekarang itu sangat menakutkan. Ayah tahu apa yang jauh lebih menakutkan daripada hantu? Wanita"

Soon Ae kembali ke restoran dengan senyum bahagia. Tapi senyum itu menghilang dengan cepat saat ia mendapati para asisten berjejer di hadapan Sun Woo yang tengah menginterogasi para asisten perihal menghilangnya barang-barang di dapur. Sun Woo jelas sangat marah walaupun cara bicaranya tidak terdengar kasar.

"Kalau kalian butuh uang, aku akan memberikannya pada kalian. Karena kalian pasti akan bekerja makin keras setelahnya. Atau jika kalian menggunakannya (barang-barang yang hilang) untuk melatih kemampuan memasak kalian sepanjang malam, maka aku akan memuji kalian"

Tapi dia tidak tahan dengan aksi pencurian ini karena itu artinya kepercayaan diantara mereka sudah hancur, terlebih lagi mencuri kaviar yang harganya sangat mahal. Karena Soon Ae datang telat, dia tidak cepat tanggap ada masalah apa. Sun Woo dengan nada tenangnya, menyuruh Dong Chul untuk menyebutkan apa saja yang menghilang dari dapur mereka.

Saat Dong Chul menyebutkan berbagai barang yang pernah dicurinya, Soon Ae langsung panik. Tapi anehnya, Min Soo juga tampak gugup. Sun Woo tertawa geli mendengar barang-barang yang dicuri itu karena semua itu adalah barang-barang murah yang tidak berharga.

Saat Sun Woo menyuruh si pelaku mengaku, Soon Ae pun langsung buka suara... tapi belum sempat mengucapkan apapun, Min Soo tiba-tiba angkat bicara duluan. Min Soo berkata bahwa dia menyayangkan kejadian seperti ini terjadi di dapur mereka tapi mencari pelaku dengan cara seperti ini hanya akan membawa keburukan daripada kebaikan, karena cara seperti ini hanya akan menumbuhkan ketidakpercayaan dan kecurigaan di antara mereka. Kaviar dan barang-barang lain yang hilang bisa dibeli lagi dengan uang tapi kerjasama tim tidak akan bisa dibeli dengan uang. Jadi bagaimana kalau mereka menyelesaikan masalah ini sampai disini saja dan mereka semua yang akan bertanggung jawab dengan bekerja ekstra keras untuk mengganti barang-barang yang hilang.

Sun Woo langsung tertawa mendengarnya. Ia memandang Min Soo dengan senyum teramat sangat manis sebelum menuduh "Kau pelakunya"

Min Soo berusaha menyangkal tapi Sun Woo terus mendesaknya sampai Min Soo jadi gugup dan tidak bisa menatap mata Sun Woo. Keyakinan Sun Woo makin kuat saat dia menuntut Min Soo menatap matanya tapi Min Soo malah terus menghindari tatapan matanya.

Min Soo akhirnya menyerah dan mengaku bahwa semalam dia membawa gadis yang ditaksirnya ke restoran. Gadis itu ingin mencoba masakannya makanya dia 'meminjam' kaviar itu. Min Soo berniat untuk menggantinya tapi dia malah lupa. Saat itulah, Sun Woo yang tadinya bicara tenang, tiba-tiba menjeritkan kata-kata makian yang bisa terdengar sampai ke luar restoran.

Min Soo berusaha meyakinkan Sun Woo bahwa dia benar-benar berniat mengganti kaviar-nya. Tapi dia bersumpah bahwa dia tidak mencuri barang-barang yang lain karena yang dia curi cuma kaviar. Tapi Sun Woo sama sekali tidak mempercayainya. Soon Ae berusaha menyela perdebatan mereka untuk mengakui perbuatannya. Tapi kedua orang itu terlalu emosi dengan pertengkaran mereka sendiri hingga mengacuhkan Soon Ae. Min Soo tidak terima dengan ketidakpercayaan Sun Woo padanya, kalau Sun Woo tidak mempercayainya lalu kenapa Sun Woo tetap mempekerjakannya?

"Karena kau punya kemampuan memasak jadi aku mempertahankanmu dengan harapan kau akan semakin meningkat, jadi kenapa kau melakukannya, brengs*k? Ada hal-hal yang boleh dan tidak boleh kau lakukan. Apa kau preman?"

Min Soo jadi emosi mendengarnya. Saking marahnya, dia langsung terang-terangan meluapkan semua kekesalannya akan Sun Woo selama ini. Sun Woo selalu meremehkannya dihadapan orang lain tapi walaupun begitu dia tetap berusaha menyatukan kerjasama tim mereka. Dia merasa benar-benar mau gila karena memberikan jiwa dan raganya untuk bekerja pada orang yang sama sekali tidak menghargainya.

"Aku bekerja padamu bukan karena aku tidak punya tempat lain untuk dituju. Ada banyak yang menawariku"

"Pergi saja sana! Aku tidak akan menghentikanmu" teriak Sun Woo

"Aku akan pergi! Jaga kesehatanmu dan tolong temukanlah sedikit kerendahan hati" Min Soo melempar celemeknya dengan marah lalu berlalu pergi.

Eun Hee berusaha meminta Sun Woo mengejarnya tapi Min Soo bersikeras tidak mau. Soon Ae mengejar Sun Woo dan berusaha menenangkan emosinya. Manusia kan pasti pernah berbuat salah, ujar Soon Ae. Min Soo pun seperti itu jadi dia memohon agar Sun Woo mengejar Min Soo atau kalau Sun Woo tidak mau, bagaimana kalau dia saja yang mengejar dan bicara pada Min Soo. Tapi Sun Woo tetap keras kepala bahkan mengancam Soon Ae untuk tidak berani-berani mengejar Min Soo.

Ahjumma dukun menemui seorang dukun lain, tujuannya meminta bantuan si dukun menemukan Soon Ae. Tapi dukun itu sepertinya dukun palsu karena dia malah berkata kalau suaminya ahjumma dukun sedang selingkuh dengan wanita yang lebih muda padahal ahjumma dukun tidak punya suami. Lucunya, walaupun ketahuan berbohong tapi si dukun palsu itu tetap ngotot ada seseorang yang berselingkuh kalau bukan suaminya yah salah satu keluarganya.

Saat ahjumma dukun hendak pulang, tak sengaja dia bertemu dengan Hae Young yang ternyata mau menemui si dukun palsu. Hae Young berusaha menyembunyikan wajahnya tapi ahjumma dukun sudah terlanjur mengenalinya. Mereka kemudian pergi makan siang bersama.

Hae Young dengan gugup berkata bahwa dia pergi menemui dukun lain bukan karena dia tidak mempercayai ahjumma dukun. Tapi ahjumma dukun ternyata cukup pengertian bahkan tidak mempermasalahkannya sama sekali. Dia sangat mengerti bahkan sekalipun kita ingin membeli sebuah barang maka kita pasti akan melihat-lihat ke toko lain dulu. Hanya dengan cara seperti inilah, Hae Young pada akhirnya akan menyadari bahwa dia adalah dukun asli.

Hae Young heran melihat ahjumma dukun makan dengan lahap sekali hari ini. Ahjumma dukun mengaku kalau dia sedang berusaha mencari seseorang sampai baru sempat makan sekarang. Mendengar itu, Hae Young langsung tertawa meremehkan karena sepertinya ilmunya ahjumma dukun kurang hebat.

"Yang kucari bukan manusia... tapi hantu" bisik ahjumma dukun

Walaupun berkata kalau dia tidak akan memeliharanya, tapi ternyata Sun Woo memelihara anjing jalanan yang membuntutinya malam itu. Sun Woo tampaknya sudah akrab dengan anjing itu sampai curhat padanya. Sun Woo memberitahu si anjing bahwa dia sebenarnya tidak bersungguh-sungguh atas ucapannya tadi karena tadi itu dia sedang marah.

"Seharusnya dia juga tidak membuat kesalahan. Maksudku, sudah berapa lama sudah kami bekerja bersama? Hei, apa menurutmu aku yang salah? Hei, apa kau mendengarkanku? Lihat aku, jangan makan terus... setidaknya kau jauh lebih baik daripada manusia, kau tidak akan mengkhianatiku"

Sun Woo memutuskan untuk tidak lagi memikirkan masalah ini, lagipula dia yakin kalau dapur mereka masih akan berjalan lancar walaupun tanpa sous chef.

Saat restoran buka, Sun Woo memberi berbagai perintah dan arahan seperti biasanya dan para asisten pun berusaha bekerja ekstra keras tapi tetap saja mereka kesulitan apalagi banyak hal yang biasanya ditangani oleh Min Soo dan tidak bisa dilakukan oleh asisten yang lain.

Karena mereka kewalahan tanpa Min Soo, terpaksa Sun Woo menelepon temannya untuk minta bantuan mencarikan seorang sous chef.

Tapi temannya Sun Woo ragu akan ada sous chef yang mau bekerja untuk Sun Woo mengingat Sun Woo orang yang sangat rewel. Sun Woo jadi stres, bagaimana caranya dia bisa mendapatkan sous chef dalam waktu cepat?

Ditengah-tengah kebingungannya, Kyung Mo tiba-tiba datang dengan membawa sebuah kotak dan mencari Bong Sun.

Setelah Sun Woo menjawab bahwa Bong Sun memang bekerja di sini, Kyung Mo langsung menyerahkan kotak itu dan meminta Sun Woo untuk mengembalikan semua barang-barang di kotak itu pada Bong Sun.

Kyung Mo juga meminta Sun Woo untuk menyampaikan pesan pada Bong Sun.

"Jika dia mengira kami adalah pengemis, kami tidak butuh simpatinya. Jika dia ingin menggoda ayahku, kami sudah bangkrut. Dia tidak akan mendapatkan apa-apa dengan menggoda ayahku, jadi tolong beritahu dia untuk tidak repot-repot melakukan semua ini. Kau ingat semua yang kukatakan kan? Aku sama sekali belum menyentuh semua barang-barang ini jadi jangan katakan yang tidak-tidak padanya"

Setelah melihat isi kotak itu, Sun Woo langsung menyeret Soon Ae keluar untuk menginterogasinya perihal isi kotak pemberian Kyung Mo itu.

Soon Ae langsung gugup melihat barang itu. Reaksinya itu tentu saja langsung meyakinkan Sun Woo bahwa pelaku pencurian itu memang Bong Sun. Saat Sun Woo meminta penjelasan, Soon Ae langsung tergagap tidak tahu harus mengucapkan alasan apa.

"Apa kau benar-benar berusaha merayu pria tua itu?" tuduh Sun Woo

"HAH? Anak itu bilang seperti itu?"

Saking kesalnya, Soon Ae langsung mengucap berbagai sumpah serapah mengutuki Kyung Mo dan membuat Sun Woo tercengang mendengar semua makiannya.

Sun Woo benar-benar heran, apa Bong Sun sakit? Ada apa dengannya akhir-akhir ini? Dan lagi, apa hubungan Bong Sun dengan keluarga pemilik warung itu? Kenapa dia memberikan semua barang ini pada mereka?

Bong Sun beralasan bahwa dia cuma kasihan saja pada keluarga itu dan warung mereka yang sudah bobrok. Putrinya ahjussi meninggal dunia dan beliau harus bekerja keras menjalankan warungnya seorang diri sementara putranya sama sekali tidak berguna, karena itulah...

"Karena itulah kau memberikan barang-barang ini pada mereka? Barang-barang milik restoran dan bukannya milikmu sendiri?"

"I-iya"

"Wah, aku mau gila rasanya. Aku benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikiranmu. Ada apa denganmu sebenarnya. Dulu kau bahkan tidak pernah berani menatap mataku, ada apa denganmu yang sekarang?"

Sun Woo menuntut pertanggungjawaban Soon Ae karena gara-gara Soon Ae lah Min Soo pergi. Soon Ae dengan santainya mengingatkan Sun Woo bahwa Sun Woo sendirilah yang emosi sampai memecat Min Soo dan lagi dia juga sudah berusaha menghentikan Sun Woo tapi Sun Woo malah terus marah-marah.

Sun Woo jadi tambah stres mendengarnya. Tapi kali ini dia berusaha menahan emosinya dan memutuskan untuk merahasiakan masalah ini diantara mereka berdua saja dan dia sendiri yang akan mengurus masalah dengan Min Soo lalu menyuruh Soon Ae kembali ke restoran.

Bukannya jadi chef di restoran lain, Min Soo ternyata bekerja sebagai tukang cuci mobil. Saat ia tengah membersihkan sebuah mobil pelanggan, bosnya datang dan langsung berteriak marah-marah gara-gara Min Soo ceroboh menaruh diesel di dekat gas.

Si bos kesal kenapa seorang chef malah bekerja di tempat ini. Dia lebih kesal lagi saat melihat Min Soo malah bekerja asal-asalan, saking marahnya dia bahkan mengatai Min Soo orang idiot dan tolol.

Saat ia tengah membersihkan jendela mobil, tiba-tiba jendela mobil itu terbuka. Min Soo langsung tercengang melihat Sun Woo lah yang berada di dalam mobil itu.

"Apa kau membuat keributan dan pergi hanya untuk bekerja seperti ini?" tanya Sun Woo

Kedua pria itu tampak canggung tidak tahu harus bicara apa sampai Sun Woo lah yang angkat bicara duluan, mengomeli Min Soo untuk segera masuk mobilnya dan membuang lap kotor di tangannya itu. Min Soo pun langsung melempar lap kotornya dengan marah lalu masuk mobil, meminta maaf sambil memeluknya Sun Woo dan berjanji akan bekerja lebih baik lagi. Sun Woo protes tapi saat Min Soo terus memeluknya dengan mesra, ia akhirnya luluh dan tertawa.

Saat Sun Woo dan Min Soo kembali ke restoran, semua orang langsung menyambutnya dengan tepuk tangan. Sun Woo berkata bahwa karena sekarang Min Soo sudah kembali jadi sebaiknya mereka tidak usah lagi mengungkit-ungkit kejadian itu, melupakannya dan anggap kejadian itu tidak pernah terjadi.

Lalu setelah itu, Sun Woo mengajak mereka semua makan malam bersama hari ini karena dia merasa akhir-akhir ini dia jadi jarang memberikan perhatian pada mereka. Soon Ae lah yang tampak paling bahagia menyambut kembalinya Min Soo sementara para asisten yang lain terheran-heran dengan besarnya hati Sun Woo.

Mereka hendak pergi tepat saat Hae Young dan ahjumma dukun datang. Saat Soon Ae melihat ahjumma dukun, sontak dia langsung bersembunyi di belakangnya Dong Chul.

Hae Young dan ahjumma dukun datang dalam keadaan sempoyongan karena mabuk. Hae Young memberitahu semua orang siapa ahjumma dukun dan kehebatannya dan dia datang kemari khusus untuk menemui Sun Woo.

Sun Woo langsung mendesah mendengar ibunya bertingkah lagi dan cepat-cepat menyuruh para asistennya menunggunya di luar. Saat para asisten berlalu pergi, Soon Ae langsung ikut-ikutan tapi dia bergerak pelan-pelan sambil memegangi lehernya supaya kalung loncengnya tidak berbunyi.

Gara-gara dia bergerak lambat, Hae Young malah memanggilnya dan memintanya untuk mengambilkan 2 gelas air. Soon Ae terpaksa menurutinya dengan tetap bergerak pelan-pelan dan sambil memegangi lehernya.

"Tunggu..." ujar ahjumma dukun. Soon Ae langsung panik... tapi ternyata ahjumma dukun cuma mau bilang kalau dia ingin air hangat.

Ahjumma dukun merasa tempat ini sangat aneh, ada berbagai macam kekuatan bercampur aduk di tempat ini. Saat melihat wajah Sun Woo, ahjumma dukun langsung terperanjat menyadari Sun Woo punya kekuatan yang sangat kuat dan hal itu membuat Sun Woo banyak dikelilingi hantu. Apalagi restoran ini memang banyak hantunya.

"Maaf, tapi saya tidak percaya hantu" ujar Sun Woo

Dan karena para pegawainya sedang menunggu di luar, jadi Sun Woo langsung pamit sekarang juga. Hae Young yang mencemaskan Sun Woo, berusaha menghentikan kepergiannya.

Tapi ahjumma dukun menyuruh Hae Young membiarkan Sun Woo pergi karena jika Sun Woo percaya maka segala macam jimat tidak akan berguna.

Perlahan-lahan, Soon Ae meletakkan gelas airnya di meja lalu berusaha pergi dengan pelan-pelan juga. Tapi ahjumma dukun tiba-tiba menghentikannya lagi. Soon Ae langsung ketakutan... tapi ternyata ahjumma cuma mau bilang terima kasih.

Sun Woo dan asistennya bergembira ria makan-makan dan minum-minum di restoran lain. Min Soo lalu mengajak semua orang bersulang bahkan meminta Sun Woo untuk melakukan love shot dengannya.

Sun Woo tidak mau karena mereka sama-sama cowok tapi semua orang langsung bersorak menyemangati mereka. Lama-lama Sun Woo akhirnya menyerah dan mau juga melakukannya, meminum birnya sambil memeluk Min Soo.

Tidak cuma itu, Min Soo juga menyuapi Sun Woo lalu menyandarkan kepalanya di bahunya Sun Woo dengan manja. Min Soo benar-benar merasa sangat berterima kasih karena Sun Woo lah yang duluan mendatanginya, tapi Min Soo bersumpah bahwa yang dia curi cuma kaviar dan bukan yang lainnya.

Sun Woo langsung protes karena mereka kan sudah sepakat untuk tidak membahas masalah itu lagi. Soon Ae pun langsung cepat-cepat mengalihkan perhatian mereka semua dengan mengajak bersulang.

Beberapa saat kemudian, Soon Ae turun tangga dan berpapasan dengan Sun Woo yang baru mau naik tangga. Entah karena dia mabuk atau sengaja, tiba-tiba Soon Ae ambruk dalam pelukan Sun Woo sambil mendesah bahagia "Aaah... enaknya"

"Kenapa kau minum banyak sekali. Apa kau mabuk"

Soon Ae menyangkalnya sambil tersenyum lebar dan menyodok-nyodok Sun Woo hingga menyudutkan Sun Woo ke pojokan tembok. Bahkan dengan antusias menempelkan dirinya ke Sun Woo.

Tepat saat itu juga, Sun Woo ditelepon So Hyeong. Telepon itu sepertinya sangat penting karena Sun Woo langsung berlari pergi dengan panik.

Sun Woo menemui So Hyeong di sebuah trotoar dengan cemas. So Hyeong ternyata hampir menyerempet seekor kucing yang tak sengaja lewat dan hal itu membuatnya sangat ketakutan.

Soon Ae dan keempat asisten masih asyik minum-minum dan tampak jelas semua orang sudah mulai mabuk. Bahkan Min Soo sudah ngelantur panjang lebar mengatakan bahwa dia sebenarnya punya banyak tawaran kerja tapi dia tolak semuanya, dia kembali karena dia tidak tega meninggalkan mereka dan karenanya dia berjanji akan selalu bersama mereka sampai ke liang kubur. Tapi para asisten tidak ada yang mempercayai omongannya.

"Bong Sun lah satu-satunya orang yang benar-benar memikirkanmu, sous chef" ujar Seo Joon "Bong Sun berulang kali bicara pada chef dan memintanya untuk membawamu kembali"

Mendengar itu, Min Soo langsung menggenggam tangan Soon Ae "Bong ku, terima kasih banyak. Kau benar-benar yang terbaik"

"Ah, tidak masalah. Aku punya alasanku sendiri. Tapi terima kasih"

"Tidak, aku yang lebih berterima kasih"

"Bong, kau sangat keren. Baiklah, mulai sekarang... kau boleh memanggilku oppa. Mulai sekarang kau akan menjadi anak buahnya Huh Min Soo. Kita adalah family... family, mengerti?"

"Benarkah? Jadi sekarang aku punya oppa? Aku suka... aku suka. Oppa kau tinggal dimana? Apa kau hidup sendirian?"

Beberapa saat kemudian, Soon Ae dan keempat asisten keluar dari restoran sambil berangkulan bersama dan berjalan dengan langkah sempoyongan. Soon Ae semangat sekali ingin pergi ke rumah keempat oppa-nya itu tapi tidak yang mau membawa Soon Ae pulang ke rumah mereka.

Seo Joon tidak nyaman dengan cara berjalan mereka ini tapi saat dia protes, semua orang langsung mengomelinya karena sekarang ini mereka semua adalah family. Tapi saat mereka terus menerus berdebat, lama-lama rangkulan mereka jadi putus dan akhirnya mereka pulang sendiri-sendiri.

Soon Ae pergi menemui ahjussi Shin yang baru saja menutup warungnya. Ahjussi Shin langsung memperhatikan Bong Sun barusan minum-minum.

Soon Ae membenarkannya, dia barusan minum dengan rekan kerjanya "Rasanya sangat menyenangkan. Tertawa, berbincang dan minum-minum dengan orang-orang"

Soon Ae mengaku bahwa dia mau pulang tapi tiba-tiba teringat ahjussi Shin makanya dia datang dengan membawa sebotol soju kesukaan ahjussi Shin.

Saat Soon Ae berkata bahwa dia sangat sedih karena ahjussi Shin mengembalikan semua barang-barang pemberiannya, ahjussi Shin meminta maaf dan menjelaskan bahwa putranya memang mudah curiga pada orang lain.

Ahjussi Shin dengan sangat terpaksa harus menyudahi pertemuan mereka ini karena dia mau makan sundae bersama Kyung Mo, tapi ahjussi Shin berjanji akan minum soju bersama Bong Sun kapan-kapan.

Soon Ae ingin ikut serta dengan berkata bahwa dia juga suka makan sundae, tapi ahjussi Shin menolaknya dengan sopan dengan alasan bahwa Kyung Mo kurang bisa bergaul dengan orang baru.

"Dan juga, memberikanku berbagai barang dan lain sebagainya. Aku merasa lebih suka jika kau tidak lagi melakukannya. Aku tahu niatmu baik tapi aku merasa terbebani. Tapi kau boleh datang untuk makan kapanpun kau suka" ujar ahjussi Shin

Soon Ae kecewa mendengarnya tapi apa boleh buat, tentu saja ayahnya merasa terbebani mengingat ayahnya tidak tahu siapa dia, tentu saja ayahnya lebih suka makan bersama putranya sendiri dan bukannya bersama dengan gadis asing.

Dalam perjalanan pulang, Soon Ae melewati kantor polisi markasnya Sung Jae. Dia langsung senang melihat Sung Jae keluar dari kantor polisi... sampai saat dia melihat Sung Jae tidak sendirian tapi bersama Eun Hee.

Soon Ae yang tidak tahu kalau Sung Jae sudah menikah, tentu saja terheran-heran kenapa Sung Jae bersama Eun Hee? Pertanyaannya terjawab dengan cepat saat Sung Jae pamit pada rekan polisinya dan berkata bahwa dia akan membawa istrinya pulang. Soon Ae sangat terkejut dan patah hati mendengarnya.

Sun Woo mengantarkan So Hyeong pulang. So Hyeong menyesal karena menelepon Sun Woo padahal Sun Woo sedang makan malam dengan para pegawainya.

"Kurasa aku sangat sensitif terhadap hal-hal seperti kucing dan lainnya. Aku bahkan tidak suka menerima tanaman atau bunga sebagai hadiah. Aku tidak suka dengan segala sesuatu yang datang padaku dan mati"

Karena cuaca tampaknya mau hujan, So Hyeong mengundang Sun Woo masuk tapi Sun Woo menolaknya. So Hyeong menatap kepergian Sun Woo dan langsung mengatainya pria dingin karena Sun Woo pergi tanpa sedikit pun berbalik... So Hyeong tidak menyadari bahwa saat dia masuk ke apartemennya, Sun Woo sebenarnya berbalik, menatap jendela apartemennya dan melihat lampunya menyala tanpa mempedulikan hujan deras yang mengguyurnya.

Flashback,

Sun Woo dan So Hyeong adalah teman satu universitas. Suatu hari saat sedang belajar di perpus, Sun Woo diam-diam memandangi So Hyeong yang terkantuk-kantuk dan diam-diam tersenyum geli saat So Hyeong terbangun dengan kepala kejedot meja.

Dia lalu keluar sebentar untuk membeli minuman untuk So Hyeong. Tapi saat dia kembali, dia harus kecewa karena So Hyeong ternyata sudah pergi.

Suatu hari saat Sun Woo tengah bekerja di restoran, Cha Kyung tiba-tiba berlari menghampirinya dengan panik dan memberitahu Sun Woo bahwa gadis yang ditaksirnya akan datang kemari sebentar lagi.

Cha Kyung meminta Sun Woo membantunya karena hari ini dia akan nembak gadis itu, Cha Kyung bahkan sudah menyiapkan cincin pasangan. Sun Woo setuju untuk membantunya.

Tak lama kemudian, gadis itu akhinya datang... tapi betapa kecewanya Sun Woo saat melihat gadis yang ditaksir Cha Kyung ternyata So Hyeong. Walaupun sedih, tapi Sun Woo tetap menjadi teman baik mereka. 

Kembali ke masa kini,

Sun Woo berjalan pulang dengan tertunduk sedih saat ia berpikir "Hari itu aku menyadari. Alasan kenapa cinta itu menyedihkan bukan karena orang yang tidak tepat tapi karena waktunya yang tidak tepat. Seklai kau melewatkan waktu yang tepat, kau tidak akan bisa kembali"

Di tempat lain, Soon Ae pun sama seperti Sun Woo. Berjalan sedih dalam derai hujan memikirkan Sung Jae yang ternyata telah menikah dengan Eun Hee sementara dia sudah mati dan tubuh ini bukan tubuhnya.

Soon Ae sedih saat ia menyadari bahwa banyak hal yang pasti telah terjadi setelah dia meninggal dunia. Mereka yang masih hidup, harus terus melanjutkan hidup mereka.

Soon Ae menatap bayangan Bong Sun di jendela saat ia berpikir "Sesaat aku lupa kalau aku bukan Na Bong Sun. Aku bukan Na Bong Sun dan aku bukan Shin Soon Ae juga. Aku hanya hantu, hantu perawan yang merasuki tubuh orang lain"

Saat Soon Ae kembali ke kosannya, dia malah mendapati semua barang-barangnya termasuk pedang tombaknya sudah berada di luar kamarnya. Bahkan saat dia membuka pintu kamar kosnya, dia malah menemukan seorang penghuni baru yang sudah menempati kamarnya.

Awalnya Soon Ae bingung tapi sesaat kemudian, dia membawa semua barang-barangnya keluar sambil menggerutu sebal karena ternyata dia diusir cuma gara-gara telat bayar beberapa hari.

Soon Ae lalu menggeledah barang-barangnya Bong Sun tapi tidak menemukan apapun yang berguna, Bong Sun bahkan tidak punya kartu kredit. Tiba-tiba neneknya Bong Sun menelepon, neneknya Bong Sun cemas karena sudah beberapa hari Bong Sun tidak menghubunginya.

Nenek berkata bahwa dia sudah menerima uang yang Bong Sun kirimkan untuknya termasuk uang untuk biaya operasi punggungnya. Nenek cemas karena Bong Sun terus mengirim uang setiap bulan padahal nenek yakin sekali kalau uangnya Bong Sun juga cuma sedikit.

Soon Ae dengan sopan meminta nenek untuk tidak cemas dan menghabiskan uangnya sesuka hatinya. Nenek heran karena tiba-tiba mendengar Bong Sun bicara sopan sekali padanya.

Soon Ae langsung panik tapi kemudian cepat-cepat membuat-buat alasan. Nenek terdiam cukup lama sebelum berpesan supaya Bong Sun makan dengan baik dan jangan lupa untuk selalu menyalakan dupa.

Soon Ae lalu melanjutkan acara penggeledahan barang-barangnya Bong Sun dan menemukan sebuah tas kosmetik yang isinya rata-rata kosmetik ukuran kecil (barang sample gratisan). Melihat itu, Soon Ae langsung mendesah teringat bagaimana dulu dia juga sama seperti Bong Sun.

"Ah, bodoh sekali. Dia tidak perlu hidup seperti ini. Kau hanya terlahir sekali lalu mati. Kau harus menggunakan semua yang kau inginkan dan melakukan apapun yang kau mau. Kau harus pacaran dengan dua atau tiga pria sekaligus. Kalau kau terus menunggu, maka semuanya akan menghilang"

Soon Ae benar-benar bingung kemana dia harus pergi sekarang? Dia tidak boleh tidur dimanapun mengingat tubuh ini bukan tubuhnya.

Tidak punya pilihan lain, Soon Ae akhirnya membawa semua barang-barangnya ke restoran. Dia hampir saja membuat suara berisik gara-gara pedang tombaknya. Soon Ae pun berusaha lebih berhati-hati saat dia menyelinap masuk. Ia lalu naik ke atap (Sun Woo tinggal di atap restorannya) untuk mengintip Sun Woo.

Dia melihat Sun Woo baru keluar dari kamar mandi dalam keadaan setengah telanjang "Dia punya tubuh yang bagus" gumam Soon Ae.

Setelah memastikan keadaan aman, dia langsung turun lagi. Tapi dia malah dikejutkan oleh kemunculan hantu. Soon Ae langsung menggerutu karena dia sudah lelah dan tidak punya tenaga untuk meladeni si hantu.

Dia berusaha membujuk si hantu agar dia mencari tempat lain saja tapi si hantu langsung menggeram marah. Soon Ae akhirnya mencari ide lain dan menyarankan agar sebaiknya mereka tinggal disini bersama saja tanpa saling menganggu.

Saat si hantu terus menerus menggeram marah, Soon Ae berusaha meyakinkan si hantu bahwa dia adalah orang yang cinta damai. Tapi si hantu tetap saja menggeram marah. Apa boleh buat, terpaksa Soon Ae mengeluarkan pedang tombaknya untuk menantang si hantu.

Soon Ae mengayunkan pedang tombaknya pada si hantu tapi si hantu berhasil melawannya dengan kekuatannya dan mendorong pedang tombak itu sampai pedang tombak itu mengenai panci-panci terdekat.

Semua panci itu langsung terjatuh dengan suara kelontangan keras. Soon Ae jadi panik sementara si hantu langsung menghilang. Sun Woo mendengar suara kelontangan itu dna teringat ucapan ahjumma dukun bahwa dia dikelilingi oleh banyak hantu karena di tempat ini banyak hantunya.